Medan (SIB)
Dinas Kominfo Sumut peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H di Aula Transparansi Dinas Kominfo Sumut, Jalan HM Said Medan, Kamis (12/10).
Acara diawali pembacaan ayat suci Alquran oleh Muhammad Rizky Akbar dan dihadiri Kadiskominfo Sumut Ilyas Sitorus serta Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non ASN Dinas Kominfo Sumut.
Ilyas Sitorus mengatakan, Maulid Nabi Muhammad hendaknya menjadi momentum untuk mengenang dan meneladani sejarah hidup dan perjuangan Rasulullah SAW, serta memperkuat kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW.
"Acara tahunan ini juga dilaksanakan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten, kota, desa, sampai ke dusun-dusun. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini bukan hanya sekadar peringatan seremoni, tapi bagaimana kita bisa meneladani ketakwaan Nabi Muhammad SAW," kata Ilyas.
Selain itu, lanjut Ilyas, peringatan Maulid Nabi yang lebih utama adalah menjadi sarana mempertebal iman di kalangan ASN dan seluruh pegawai di lingkungan Dinas Kominfo Sumut kepada Allah SWT.
Peringatan tersebut juga diisi ceramah oleh Ustaz H Azwardin Nasution. Dalam ceramahnya Ustaz Azwardin antara lain menceritakan bahwa maulid pertama dilaksanakan Sultan Salahudin Al Ayyubi di Kota Iskandariyah, saat ini Mesir.
Seperti diketahui, Sultan Salahudin Al Ayyubi adalah panglima perang Dinasti Mamluk, yang kala itu menghadapi perang salib. Kala itu umat Islam terpecah karena perbedaan kenegaraan, suku dan aliran berbeda. Salahudin menggelar perayaan Maulid Nabi secara besar-besaran dengan tujuan membangkitkan semangat umat Islam yang telah padam untuk kembali berjihad dalam membela Islam pada masa perang salib.
Mengapa harus diperingati? Kata Azwardin pada masa itu umat Islam sudah tidak mengenal lagi dengan Nabi Muhammad SAW. Padahal di dalam Alquran sudah disebutkan bahwa sungguh pada diri Nabi Muhammad terdapat suri teladan yang baik.
"Bagaimana kita mau mencontoh kalau tidak kenal? Formatnya umat Islam adalah Nabi Muhamad SAW. Maka itulah Sultan Solahuddin Al-Ayyubi yang pertama kali memperingati Maulid Nabi SAW di Kota Iskandariyah yang kemudian berganti menjadi Kota Alexandria yang ditemukan oleh Iskandar Zulkarnain," terangnya.
Azwardin juga menceritakan bahwa kehadiran Nabi Muhammad SAW sangat disambut gembira oleh ciptaan Allah SWT kecuali syetan. Ia mengatakan, suri teladan Nabi Muhamamd SAW bisa ditiru dalam kehidupan sehari-hari.
"Nabi Muhammad adalah contoh bagi ummatnya dimana beliau mencontohkan bagaimana memimpin dalam rumah tangganya memimpin di tengah masyarakat dan juga menjadi pemimpin agama," pungkasnya. (**)