Masyarakat yang tinggal di Perumnas Helvetia Kecamatan Medan Helvetia mengadu ke anggota DPRD Sumut dr Tuahman Franciscus Purba, Rabu (11/10/2023) di Medan, keluhkan "amburadulnya" pelayanan PDAM Tirtanadi, karena sudah seminggu air mati alias tidak mengalir, sehingga masyarakat tidak bisa mandi, mencuci ataupun memasak serta melakukan aktivitas lainnya.
"Dalam satu Minggu ini, kami sangat menderita akibat matinya air PDAM Tirtanadi ke rumah kami. Jangankan untuk mandi, mencuci dan memasak. Untuk mendapatkan air beribadah saja kami kesulitan dan terpaksa membeli air galon," ujar warga kepada Tuahman sembari meminta agar anggota dewan itu menghubungi Pj Gubernur Sumut dan PDAM Tirtanadi, agar segera mensuplai air ke wilayah mereka.
Mendengar keluhan warga tersebut, Tuahman langsung turun ke pemukiman warga, untuk melihat langsung kondisi masyarakat dan selanjutnya menghubungi Dirut PDAM Tirtanadi Kabir Bedi, agar segera mensuplai air ke kawasan Helvetia dengan menggunakan mobil tangki.
Tuahman juga menelepon Kacab PDAM Tirtanadi Sei Agul Robert Manik agar segera memenuhi kebutuhan air masyarakat, sehingga dalam beberapa jam kemudian datanglah mobil tanki PDAM Tirtanadi, untuk membawa air guna disalurkan kepada warga yang membutuhkan.
Dirut PDAM Tirtanadi Kabir Bedi dan Kacab PDAM Tirtanadi Diski, Robet Manik kepada Tuahman menjelaskan, matinya air atau kurangnya pasokan air di kawasan Helvetia, akibat debit air yang kurang dari Kawasan Sunggal dan masih terjadi defisit air, karena Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk kawasan Medan, Binjai dan Deliserdang belum difungsikan.(**)