Medan (SIB)
Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sumut H Ikrimah Hamidy ST MSi menegaskan, berdasarkan data yang ada di KPA, tercatat sebanyak 21.023 warga Sumut yang terpapar HIV dan AIDS. Terbesar berada di Kota Medan dengan jumlah 12.566 orang, masing-masing terpapar HIV sebanyak 8.701 orang dan AIDS 3.865 orang.Hal itu disampaikan Ikrimah Hamidy dan Sekretarisnya Drs Achmad Ramadhan MA beserta pengurus lainnya saat berdelegasi ke Komisi E DPRD Sumut yang diterima Ketua Komisi E Edi Surahmam Sinuraya, Selasa (3/10) di DPRD Sumut.
"Dari data yang ada di KPA Sumut, hingga Desember 2022, masyarakat Sumut yang terpapar HIV dan AIDS sebanyak 21.023 orang. Terbesar di Medan mencapai 12.566 orang, dengan perincian 8.701 orang terpapar HIV dan 3.865 orang terpapar AIDS," tandas Ikrima.
Kemudian menyusul Kabupaten Deliserdang mencapai 2.250 orang, dengan perincian HIV 1.630 orang, AIDS 613 orang, Pematangsiantar mencapai 817 orang, dengan perincian 596 orang HIV dan 221 orang AIDS, Karo 963 orang dengan perincian 540 HIV dan 423 AIDS.
Tebingtinggi 469 orang (420 HIV dan 49 AIDS), Langkat 155 (HIV 82 dan 73 AIDS), Padangsidempuan 54 orang (HIV 47 dan 17 AIDS), Labuhanbatu 554 orang (338 HIV dan 216 AIDS), Tobasa 241 orang (83 HIV dan 158 AIDS), Simalungun 328 orang (263 HIV dan 65 AIDS).
Dairi 106 orang (47 HIV dan 59 AIDS), Sibolga 72 orang (33 HIV dan 39 AIDS), Tanjungbalai 64 orang (46 HIV dan 18 AIDS), Binjai 355 orang (303 HIV dan 52 AIDS), Tapanuli Utara 52 orang (23 HIV dan 29 AIDS), Asahan 406 orang (340 HIV dan 66 AIDS), Tapanuli Tengah 86 orang (73 HIV dan 13 AIDS), Samosir 67 orang (44 HIV dan 23 AIDS).
Serdang Bedagai terpapar HIV dan AIDS sebanyak 240 orang, Batubara sebanyak 287 orang, Gunubsitoli 37 orang, Humbahas 32 orang, Padangsidempuan 45 orang, Madina 63 orang, Padang Lawas 6 orang, Pakpak Bharat 15 orang, Nias Selatan 1 orang, Labuhanbatu Utara 43 orang, Labuhanbatu Selatan 26 orang, Padanglawas Utara 21 orang, Kabupaten Nias 377 orang.
Menanggapi hal itu, Edi Surahman berjanji akan melakukan pertemuan ulang dengan KPA Sumut dengan mengundang sejumlah instansi terkait di jajaran Pemprov Sumut melalui pimpinan dewan dalam rapat dengar pendapat di DPRD Sumut, guna mencari solusi penanggulangan HIV dan AIDS ini.
"Kita harus bisa membentengi diri masing-masing, agar terhindar dari HIV dan AIDS ini," tandas Edi Surahmam sembari menambahkan, untuk menyosialisasikan kepada masyarakat akan bahaya HIV dan AIDS ini, tentu membutuhkan anggaran dari APBD Sumut, sehingga dalam pertemuan selanjutnya nanti, akan dibahas terkait pengalokasiannya. (A4)