Sekjen HKBP Ajak Peduli Lingkungan Hidup dan Tidak Jadi Jemaat “Bangkai”

Tebingtinggi (SIB)

Ribuan jemaat memeriahkan puncak perayaan Jubileum 100 tahun Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Tebingtinggi dipimpin Sekjen HKBP Pdt Dr Victor Tinambunan MST di Jalan Kartini, Tebingtinggi, Minggu (24/9). Kegiatan itu dirangkai dengan merayakan Minggu Ekologi (Hari Lingkungan Hidup) yang ditandai dengan pelepasan balon.

Anak Sekolah Minggu pianika dipimpin Ny Pdt Simon Boru Manik turut mewarnai puncak jubileum. Anak-anak bermain pianika mengiringi prosesi dengan pengalungan bunga Pdt Dr Victor Tinambunan MST diikuti Praeses HKBP Distrik XIV Tebingtinggi Deli Pdt Sikpan KP Sihombing MTh MPd, Pendeta HKBP Resort Tebingtinggi Pdt Bikwai H Simanjuntak MTh, semua pendeta, para bivelpro, para diakonis, para sintua dan dihadiri anggota DPRD Sumut Delpin Barus.

Dalam kotbahnya, Pdt Victor menguraikan pesta Jubileum 100 tahun harus ada 3 S yaitu sukacita, syukur, solidaritas (kepedulian). Walau banyak persoalan ragam hidup, namun harus bersyukur kepada Allah.

"Berjubileum harus hati senang dengan penuh sukacita. Tidak merayakan dengan bersungut-sungut atau tidak semangat. Harus nampak aura sukacita. Pesta hari ini yaitu sukacita, kalau sudah sukacita akan memberitakan kabar ke mana -mana termasuk media sosial dan yang lain," terang Victor.

Sedang S yang kedua yaitu Syukur sebagai ucapan terimakasih puji-pujian kepada Tuhan. Menurutnya, kurang semangat jemaat HKBP belakangan ini, terlihat dari kehadiran jemaat setiap Minggu.

"Sesuai survey sekitar 32 persen jemaat HKBP yang aktif gereja. 32 persen jemaat yang benar dan bersungguh-sungguh walau ada hambatan seperti hujan untuk bergereja," terangnya.

Dia juga mengajak jangan jemaat HKBP "ayam kampung". Artinya beribadah Minggu ini namun Minggu depan ibadah sudah absen. Harusnya semangat dalam beribadah setiap Minggu harus hadir untuk ungkapan syukur dan memuji Tuhan.

"Ada lagi jemaat HKBP kapal selam, saat waktu 24 Desember banyak bergereja karena mau ber-Natal, dan gereja banyak mendirikan tratak. Namun lewat 26 Desember tidak seperti semangat mendirikan tratak namun kembali ke 32 persen lagi persentasenya," tutur dia

Sekjen HKBP itu juga mengajak tidak sebagai jemaat "bangkai". Artinya jemaat itu baru diketahui saat mau dikebumikan, baru diketahui jemaat HKBP atau tidak pernah bergereja.

"Rajin bergereja. Jemaat HKBP ayam kampung, bangkai dan kepal selam itu kita ajak bergereja karena bukan tugas parhalado saja untuk mengimbau untuk beribadah. Agar ada makna dari pesta jubileum. Kita berharap Minggu depan ada persentase meningkat untuk beribadah," ajak dia.

Terakhir ketiga S yaitu Solidaritas, yaitu kepedulian terhadap sesama yang miskin dan yang bermasalah. Kepedulian terhadap ciptaan Tuhan. Pesta jubileum harus ada kepedulian untuk lingkungan hidup, saat ini cuaca semakin panas, dan kerap banjir.

Menurut dia, Indonesia punya prestasi negatif tingkat internasional, juara 1 sedunia yaitu pembabatan hutan. Habis pohon itu bikin panas dan Indonesia juara dunia dalam penghasil sampah plastik di sungai dan laut hingga banyak ikan mati karena makan plastik.

"Jubileum harus ada rasa kepedulian kepada sesama yaitu sama bertugas merawat lingkungan hidup. Jangan perbanyak sampah namun kita perbanyak tanam-tanaman untuk merawat alam ciptaan Tuhan," ajak dia menutup.

Selanjutnya dilaksanakan acara umum yang dihadiri unsur Forkopimda Tebingtinggi dan ribuan ruas HKBP Tebingtinggi.

Turut hadir mewakili Pj Wali Kota Tebingtinggi Marimbun Marpaung, mewakili Kapolres Tebingtinggi, mewakili Ketua PN Tebingtinggi, Ketua DPRD Basyaruddin Nasution, Iman Irdian Saragih, Martin Hutahaian, Joner Sitinjak, Ogamota Hulu, Mangatur Naibaho dan lainnya.

Pada kesempatan itu Marimbun Marpaung mewakili Pj Wali Kota dan lainnya menyerahkan bingkisan kepada warga muslim yang bertetangga gereja HKBP Tebingtinggi. Ada 32 tetangga gereja yang mendapatkan bingkisan tersebut. Kemudian Sekjen HKBP memberikan ulos kepada semua tamu kehormatan. (C2/c)