Rabu, 05 Februari 2025
Tuntut Diterbitkan Perda Perlindungan dan Pemberdayaan Petani

Ratusan Petani Unjuk Rasa ke Kantor Bupati dan DPRD Samosir

Redaksi - Jumat, 22 September 2023 15:40 WIB
413 view
Ratusan Petani Unjuk Rasa ke Kantor Bupati dan DPRD Samosir
(Foto SIB/Marihot Simbolon)
Walau diguyur hujan ratusan massa mengatasnamakan Serikat Tani Kabupaten Samosir (STKS) tetap semangat melakukan aksi unjuk rasa di  kantor Bupati Samosir Jalan Rianiate Pangururan, Kamis (21/9). 
Samosir (SIB)
Ratusan massa masyarakat petani mengatas namakan Serikat Tani Kabupaten Samosir (STKS) dan aliansi Perlindungan dan Pemberdayaan Petani di Samosir (AMPP3R) melakukan aksi ujunk rasa ke kantor Bupati di Jalan Rianiate Pangururan dan kantor DPRD Samosir di komplek perkantoran Parbaba Dolok, Kamis (21/9).
Saat ratusan massa itu melakukan aksi unjuk rasa ke kantor DPRD Samosir diterima Wakil Ketua DPRD Pantas Sinaga didampingi anggota DPRD lainya, Pilipus Pandangan dan Saurtua Silalahi.
Setelah melakukan negosiasi dengan kordinator aksi pihak DPRD menerima aspirasi tuntutan mereka untuk menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Perlindungan dan Pemberdayaan Petani sebagai turunan dari UU Nomor: 19 Tahun 2023 tentang Perlindungan Pemberdayaan Petani melalui sejumlah perwakilan aksi diruang rapat DPRD dan direncanakan bulan Oktober mendatang akan dilaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait hal dimaksud.
Seusai melaksanakan aksi di kantor DPRD Samosir ratusan massa itu dikordinir Pimpinan Aksi (PIAS), Hendrika Sitanggang dengan tertib melanjutkan aksi ke Kantor Bupati Samosir yang berjarak sekira 22 km dan tiba sekira pukul 13:45 WIB.
Walau diguyur hujan ratusan petani yang melakukan aksi unjuk rasa itu tetap semangat menyampaikan aspirasinya.
Di Kantor Bupati Samosir, kordinator aksi, Nando Samosir meminta Bupati Samosir Vandiko T Gultom untuk turun menemui massa sebagai rakyat nya. “Kami mau menyampaikan aspirasi tolong perhatikan masyarakat petani ini, terbitkan Perda perlindungan dan pemberdayaan petani sebagai turunan dari UU Nomor: 19 Tahun 2023 tentang perlindungan dan pemberdayaan petani”, sebut Nando.
Selain itu, beberapa orator aksi termasuk dari kalangan mahasiswa menyampaikan hal atau tuntutan yang sama. Mereka meminta agar Bupati Samosir, Vandiko T Gultom segera menemui massa di halaman Kantor Bupati tempat mereka melakukan aksi.
Setelah massa melakukan aksi sekira 1 jam, Asisten Pemerintahan Tunggul Sinaga dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Hotraja Sitanggang mewakili Bupati Samosir menemui massa yang melakukan aksi tersebut.
Namun ratusan massa itu melalui orator aksi, Nando Samosir tidak menerima tanggapan kedua asisten tersebut. Nando mengatakan, kami butuh bupati bukan asisten, asisten hanya menulis laporan saja tidak bisa membuat kebijakan atau keputusan, katanya sembari menanyakan di mana keberadaan Bupati Samosir Vandiko T Gultom.
Selanjutnya, Nando menanyakan kepada kedua Asisten Bupati tersebut di mana saat ini Bupati Samosir, Vandiko T Gultom berada agar segera datang menemui rakyat petani ini, karena tanpa petani masyarakat lainya tidak bisa hidup jadi jangan sepele dan anggap remeh dengan petani, tegasnya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Hotraja Sitanggang mengatakan kalau Bupati Samosir, Vandiko T Gultom sedang mengikuti rapat di Parapat dan kami mewakili untuk menampung aspirasi ini.
Namun demikian, massa tidak mau aspirasinya diterima kedua Asisten Bupati tersebut dan mereka ingin menyampaikannya kepada Bupati Samosir, Vandiko T Gultom secara langsung. Oleh karena itu massa mencoba ingin memasuki kantor untuk mengecek keberadaan Bupati Samosir ke ruang kerjanya dan sempat terjadi dorong dorongan antara massa dengan aparat keamanan dari Kepolisian dan Sat Pol PP, tapi aparat keamanan dari Polres Samosir berhasil meredam emosi massa dengan memberikan masukan dan penjelasan Bupati Samosir saat ini sedang mengikuti rapat di Parapat.
Di akhir aksinya orator aksi, Nando Samosir mengatakan, kami kecewa dengan kinerja Bupati Samosir, Vandiko T Gultom, karena bulan Mei lalu kami sudah melakukan aksi agar dibentuk Perda, Perlindungan dan Pemberdayaan Petani namun sampai sekarang tidak ada tanda tanda realisasinya.
Dengan membawa rasa kecewa ratusan massa tersebut membubarkan diri dengan tertib karena tidak bertemu langsung dengan Bupati Samosir, Vandiko T Gultom. Nando mengatakan bulan Oktober akan melakukan aksi lagi dengan massa yang lebih banyak, katanya. (G2/c).

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru