Peluncuran Buku Almarhum H Anif, “Dadak Tidak Pernah Pergi, Mengabdi untuk Mengabadi”

Medan (SIB)

Peringatan Haul ke-2 berpulangnya H. Anif bin Gulrangshah, dirangkaikan dengan peluncuran buku "Dadak Tidak Pernah Pergi: Mengabdi untuk Mengabadi" digelar di Mesjid Musanif Cemara Asri, Jumat siang (25/8).

Acara peluncuran disertai dengan pembahasan buku menghadirkan Musa Rajekshah tampil sebagai pembicara kunci (keynote speaker), yang juga putra kandung almarhum H Anif sekaligus sebagai penulis buku.

Ia memberi apresiasi kepada mereka yang hadir di acara tersebut baik di dalam mesjid maupun di luar mesjid komplek tersebut.

Kepada wartawan, Ijeck mengatakan, buku Dadak panggilan terhadap ayahnya itu, untuk tahap awal dicetak sebanyak 3000 buku.

“Kemungkinan akan dicetak lagi,” ujar Ijeck. Di buku profil ayahnya itu tertera harganya Rp120.000 untuk di Pulau Jawa.

Ketika ditanya alasan diterbitkan buku cetakan kedua ini, menurutnya,, karena ingat pesan Dadak masih banyak yang belum tertuang di dalam buku pertama. Tapi keburu ayahnya meninggal dunia.

Laginya, kata Ijeck,setelah almarhum berpulang, banyak sahabat almarhum yang memiliki rasa cinta pada ayahnya masih menceritakan tentang pengalaman mereka kepadanya dan keluarga.

"Jasad Dadak sudah tidak ada tapi banyak pengalaman sahabat-sahabat dengan orangtua saya, jadi ini menjadi inspirasi terutama bagi saya untuk membuat buku kedua ini,” katanya.

Di kesempatan itu Ijeck terharu banyak yang hadir, selain Presiden RI juga masyarakat luas, namun pelayanan kurang maksimal baik keluar masuk ke acara maupun arus lalulintas terganggu. "Saya mohon maaf,” ujar Ijeck.

Tampil

Buku cetakan kedua itu berisi 176 halaman dengan profil 8 foto almarhum H Anif, merupakan karya Musa Rajekshah yang akrab disapa "Bang Ijeck", bersama Gus Dhofir, pengasuh Pondok Pesantren Luhur Baitul Hikmah Malang.

Buku yang diterbitkan Elex Media ini mengisahkan perjalanan hidup inspiratif H. Anif, yang dipanggil Dadak atau ayah dalam bahasa Afganistan oleh putra-putri almarhum yang memilih jalan "mengabdi untuk mengabadi".

Buku yang diluncurkan ini merupakan terbitan kedua. dari buku sebelumnya, "Hidup Ikhlas Tanpa Tipu Muslihat. (A1/d)