Sabtu, 21 Desember 2024

14 Prajurit Dipecat, Mayjen Achmad Daniel Chardin: Kalau Saya Kejam, Celana dan Sepatu Dilucuti

Redaksi - Selasa, 20 Juni 2023 16:17 WIB
387 view
14 Prajurit Dipecat, Mayjen Achmad Daniel Chardin: Kalau Saya Kejam, Celana dan Sepatu Dilucuti
(Foto: Pendam I /BB)
Dipecat: Panglima Kodam I/BB, Mayjen Achmad Daniel Chardin (tengah) menanggalkan seragam TNI-AD dengan kemeja batik pada acara
Medan (SIB)
Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) memecat 14 prajuritnya karena desersi dan atau tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Upacara pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) diadakan di Markas Kodam I Bukit Barisan, Senin (19/6). Prajurit yang dipecat dari lingkup Kodam I/BB.
"Hari ini kita sekaligus melakukan acara pemecatan. Kebetulan sudah ada prajurit kita yang berkekuatan hukum tetap dipecat dari dinas angkatan darat," kata Panglima Kodam I/BB, Mayjen Achmad Daniel Chardin. "Untuk total prajurit yang PTDH ada 14 orang. Selama ini mereka menganggap tidak hadir tanpa izin atau desersi itu pelanggaran biasa. Padahal itu adalah pidana militer. Itu yang hendak saya tegaskan," tambahnya tapi tak ada rincian dari kesatuan mana yang kena PTDH.
Prajurit berbasis baret merah itu mengatakan, apa yang dilakukan sebagai suatu yang amat pahit. Selama menjadi Pangdam I/BB, baru kali ini mengacarakan PTDH. "Ini adalah memberikan detterent effect. Tujuan utamanya itu, kepada prajurit yang lain. Dan ini akan disebar nanti ke semua satuan," ujarnya sambil mengurai yang melanggar ada punishment.
Menurutnya, langkah terpaksa itu agar semua satuan dapat melihat betapa terhinanya seorang prajurit yang melakukan pelanggaran dan harus dipecat dengan pelucutan. "Kalau saya kejam tadi, pakaian celananya itu masih pakaian dinas, sepatunya juga (dilucuti). Kalau dulu, bapak saya bercerita, bahkan kalau perwira, itu pedangnya dipatahkan di depan prajurit," ungkapnya.
Sejalan dengan tindakan, lanjutnya, pihaknya pun akan memberikan reward pada yang berprestasi hingga penghargaan dan punishment harus berimbang. "Kepada yang berprestasi kita hargai, sedangkan kepada yang melanggar aturan kita hukum. Kalau tidak sampai dipecat, kita selalu bina kembali, kemudian bagaimana dia menutup kesalahannya, ya dengan berprestasi," tutupnya.
Mantan Komandan Batalyon 33 Grup 3 Kopassus itu mengurai, prajurit dapat melakukan cara-cara terhormat dan diakui bila punya alasan kenapa tidak bertugas. Mulai dari mengajukan izin hingga alasan yang disampaikan pada pimpinan jika memang harus berhalangan. (R10/a)



Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru