Perayaan Hari Pentakosta, Gubernur Minta Jemaat Jaga Perdamaian dalam Persaudaraan Indonesia

Medan (SIB)

Warga Pentakosta khususnya yang berwadah dalam Persekutuan Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Medan, Kamis (1/6) di HDTI Medan mengadakan doa bersama serangkaian Hari Pentakosta. Kegiatan sehari penuh itu diisi seminar dengan pembicara Ketua Sinode Gereja Pentakosta Indonesia Pdt Rev Dr MH Siburian MTh, KKR dengan pembicara utama Ketua PGPI SU Pdt Dr Samuel Ghozaly SE serta resepsi Hari Pentakosta dengan ratuan jemaat utusan sedikitnya 24 sinode yang berwadah di PGPI Medan.

Menandai Hari Lahir Pancasila, kegiatan diawali dengan Upacara Nasional yang dihadiri Gubernur Sumut diwakili Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Sumatera Utara (Sumut), Dr Agustinus Panjaitan SSiT MT, Ketua Nasional Gereja Tuhan di Indonesia (GTDI) COGOP Bishop Dr Fasa Aro Zendrato MPdK, Ketua Umum Majelis Pimpinan Umum Gereja Kristen Pentakosta (GKP) Bishop Eliver J Hutahaean SH MMi. Ketua-ketua PGPI kabupaten kota. Di antaranya Ketua PGPI Medan Pdt Ridwan Lumbantobing STh dan Ketua PGI Serdang Bedagei. Ketua dan unsus pengurus MUKI SU, MUKI Medan, Deliserdang dan Serdangbedagei.

Di sambutannya, Agustinus Panjaitan mengatakan bahwa kegiatan ibadah sangat baik dilaksanakan sesuai ajaran yang dianutnya. Itu sebabnya pihaknya mengapresiasi setiap kegiatan agama yang mengajak pengikutnya, jemaatnya berbuat positif. “Baik itu untuk pertumbuhan rohani dan iman gereja maupun dalam tanggung jawab sebagai warga negara yang baik,” jelasnya.

Ia mengatakan, Gubernur Edy Rahmayadi sedianya hadir tapi saat bersamaan ada sejumlah agenda yang tak dapat ditinggalkan sebab mantan Pangkostrad itu menjadi pimpinan acara. Seperti peringatan Hari Lahir Pancasila. “Tetapi, hati Gubernur dan pribadinya berada di tengah warga Pentakosta,” ujarnya sambil mengatakan apresiasi setingginya dari Gubernur sehubungan kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik.

Pdt Ridwan Lumbantobing mengatakan, sebagai warga Pentakosta, perayaan harus tetap dilakukan meski dalam kondisi keterbatasan. “Pak Salomo Pardede... atas perhatian Bapak. Baru kali inilah Hari Pentakosta dirayakan di hotel bintang empat. Api Pentakosta yang menghangatkan hidup Pak Salomo Pardede ke depannya,” ujarnya.

Ia mengatakan, kas PGPI Medan kosong tapi karena Roh Kudus, semua dapat terlaksana. “Panitia pun sedang bergumul karena ada utang, tapi kami yakin semua akan terlaksana. Ini kekuatan Roh Kudus,” tutupnya.

Ketua Panitia Perayaan Hari Pentakosta PGPI Medan, Pdt Dr Harapan Nainggolan MTh, melaporkan, sejumlah kegiatan dilakukan dalam kaitan Hari Pentakosta dan pada Kamis (1/6) adalah puncak acara.

Sengaja acara dipisah-pisah. Seminar, misalnya, khusus untuk 250 gembala dan pendeta. “Mohon maaf, pendaftaran ditutup jauh hari karena kuota sudah penuh,” jelasnya.

Kemudian KKR juga dibatasi utusan gereja-gereja dengan maksud agar inti KKR dilakukan dengan baik. “Kiranya makna KKR dengan pengkhotbah Pdt Dr Samuel Ghozaly disebarluaskan ke jemaat yang belum dapat diundang,” tambahnya didampingi Wakil Ketua Pdt Waldemar Aritonang, Sekretaris Panitia Pdt Binsar Sihite STh, Bendahara Dewi Sari Meliala SSos, Koordinator Penerima Tamu dan Konsumsi Pdt Veronika Panjaitan STh, Koordinator Doa Irmasari br Ginting serta pengurus PGPI Medan seperti Pdt Raymond Nainggolan, Pdt Jonathan Manullang.

Ketiga adalah resepsi dengan jemaat terbatas. “Yang diundang sampai 700-an. Semua juga dikarenakan Panitia dan pengurus PGPI Medan ingin yang diundang mendapat layanan yang baik,” tambah Pdt Harapan Nainggolan

Direktur STT GPdI Pematangsiantar itu berjanji, di lain kesempatan akan mengundang lebih banyak jemaat dan pendeta serta gembala.

Pdt Veronika Panjaitan menambahkan, peserta seminar maksimal 250 pendeta serta gembala jemaat untuk seminar adalah jumlah ideal. “Dalam jamuan dengan jemaat, panitia membantu 300 paket bahan makanan,” tutup Ibu Gembala Jemaat GPdI Smirna Simalingkar B tersebut.

Di acara itu, sejumlah calon anggota legislatif didoakan, Di antaranya Parlindungan Purba, Landen Marbun, Salomo Pasaribu, Hendri Duin, Runggun br Hutasoit, Pdt Indahsari Ginting yang Ketua Sinode GKFD serta Runggun Hutasoit yang istri Saut B Simbolon (alm). (r10/r)