Medan (SIB)
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memperkenalkan Mobil Operasi Lapangan (Rumah Sakit Berjalan) yang dilengkapi peralatan medis yang bisa digunakan untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat yang membutuhkan di berbagai daerah di Sumut.
"Wilayah kita (Sumut) luas, ada 33 kabupaten/kota, pasien yang memerlukan pelayanan medis tidak perlu lagi dibawa ke Kota Medan," kata Edy Rahmayadi didampingi Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit Hasibuan, saat menghadiri pelantikan Pengurus Cabang Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) Sumut, masa bakti 2023-2026 di Aula Rumah Sakit Mitra Medika Premiere, Jalan S Parman, Nomor 234 Medan, Minggu (16/4).
Turut hadir Ketua IDI Sumut Ramlan Sitompul, Pengurus Pusat PDEI Beni Satria, Dewan Pembina PDEI Sumut Ridha Darmajaya, Ketua Umum PDEI Sumut Rizky Adriansyah dan Direktur Rumah Sakit Mitra Medika Premier Arifah Devi Fitriani beserta jajaran.
Edy mengatakan, pelayanan gawat darurat dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa manusia, seperti saat Covid-19 beberapa tahun lalu, Indonesia dalam keadaan darurat Covid-19 yang memerlukan dokter untuk mencegah dan menyelamatkan masyarakat.
Untuk itu, dengan hadirnya PDEI Cabang Sumut, Edy Rahmayadi sangat mengapresiasi. "Sumut butuh itu, kita bisa berkolaborasi, tidak saja saat emergensi, tetapi hal lain juga perlu untuk mengatasi permasalaham kesehatan rakyat kita di berbagai daerah di Sumut,” jelasnya.
Sementara, Beni Satria menyampaikan kompetensi yang dibutuhkan untuk pelayanan khususnya kegawatdaruratan di seluruh rumah sakit menjadi hal utama dalam memberikan pelayanan kegawatdaruratan, guna mencegah kecelakaan dan kematian pasien.
Ia berharap dengan pelantikan Pengurus Cabang PDEI Sumut bisa memberikan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat, tidak hanya di Kota Medan saja, tetapi Sumut secara keseluruhan.[br]
"Walaupun disebutkan pengurus cabang, tetapi ini untuk wilayah Sumut, harapan kita pelayanan emergensi yang baik sesuai SOP bisa diberikan untuk kesehatan rakyat Sumut," ujarnya.
Sementara itu, Rizky Adriansyah menegaskan penanganan pasien darurat di rumah sakit harus ditingkatkan mutu layanan. Ke depannya, PDEI akan memberi masukan ke rumah sakit agar dokter-dokternya dilatih.
"Jangan hanya tahu ada dokter tetapi gak dilatih dokternya untuk penanganan emergensi, itukan penting sekali. Wajahnya rumah sakit terlihat di emergensi. Kalau penanganan di IGD bagus pelayanannya, pasti rumah sakitnya dinilai bagus sama masyarakat," ujarnya
Program awal, ke depannya akan membuat rapat kerja, konsolidasi dan mengusulkan ke pemerintah bagaimana membuat pelatihan ke dokter-dokter yang bekerja di rumah sakit.
"Mungkin semua tim di rumah sakit tidak hanya dokter saja. Kalau bisa IGD nya itu ada standarisasi. Dokternya itu misalnya dia dokter umum dia sudah bisa apa ya kan. Dokter umum atau bisa diganti lagi. Ada penyegaran lah," ungkapnya.
Saat ditanyakan bagaimana pelayanan emergensi di Sumut, ia mengungkapkan tidak ada pembanding. Namun, harapan masyarakat sangat banyak agar pelayanan emergensi itu ditangani dengan baik dan pasien tidak ditolak.
"Jadi ada satu penanganan emergensi yang dilakukan kalau memang keadaan emergensi ditangani dijelaskan kepada keluarga.
Kalau memang masalahnya sarana prasarana karena ICU penuh, PICU penuh atau segala macam, maka diambil solusi bagaimana komunikasi antar rumah sakit. Sehingga pasien ini tidak merasa pasien ditolak. Padahal kalau dijelaskan dan kalau dia dapat penanganan emergensi pasti sudah tenang," tuturnya.[br]
Selain itu, salah satu pelayanan emergensi yang misalnya ICU penuh tanggung jawabnya seperti apa. "Seharusnya rumah sakit yang mencari ICU itu, bukan pasien ya. Seharusnya. Cuma kadang-kadang ada pasien yang tidak sabar sehingga mencari sendiri," sebutnya.
Adapun susunan personalia pengurus PDEI Sumut masa bakti 2023-2026 yang dilantik yakni Ketua PDEI Sumut Rizky Adriansyah, Sekretaris Muhammad Ari Irsyad dan Bendahara Arifah Devi Fitriani. (SS6/a)