Pasca gempa 4,7 SR di Kabupaten Karo, beredar berita yang meresahkan masyarakat yaitu bahwa gempa tersebut berasal atau dapat memicu terjadinya letusan besar Gunung Sinabung yang berdampak kepada seluruh masyarakat Sumut.
"Dengan ini BMKG menyatakan gempa pada 27 April 2023 merupakan gempa tektonik bukan merupakan akibat aktivitas vulkanik," kata Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan Hendro Nugroho ST MSi, Jumat (28/4/2023).
Ia mengatakan BMKG berkoordinasi dengan PVMBG, dimana hasil pantauan menunjukkan tidak ada aktivitas dari Gunung Sinabung, sehingga gempa 4,7 SR ini merupakan gempa tektonik akibat sesar lokal Karo.
"Perlu diketahui bahwa sampai saat ini gempa tektonik belum dapat diprediksi secara pasti kapan dan dimana terjadinya," tegasnya.
Ia mengatakan berdasarkan UU 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, salah satu tupoksi bidang geofisika adalah pengamatan gejala alam yang berkaitan dengan gempa, sehingga untuk infomasi terkait gempa vulkanik bukan bagian dari tupoksi BMKG.
"Berita tersebut hanya isu atau hoax dan membohongi masyarakat. Dari sekian banyak isu terkait prediksi gempa, tidak satupun yang terbukti," jelasnya.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 4,7 SR dengan episenter terletak pada koordinat 3.02 LU dan 98.49 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 9 km Barat Daya Kabupaten Karo pada kedalaman 5 kilometer, Kamis (27/4/2023) pukul 21:56:56 WIB.
Ia mengatakan berdasarkan analisis yang telah dilakukan, gempa ini terjadi akibat adanya aktivitas sesar lokal di wilayah Kabupaten Karo.
Gempa tersebut memberikan dampak guncangan yang dirasakan di Kabupaten Karo sebesar III-IV MMI (pada siang hari dirasakan orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu gemercing dan dinding berbunyi).
Dirasakan di Sidikalang, Kabupaten Dairi, STM Hulu dan STM Hilir, Deliserdang sebesar II MMI (Getaran dirasakan beberapa orang, benda ringan yang digantung bergoyang). (*)