Minggu, 22 Desember 2024

DPD Aspatan Sumut Apresiasi Deninteldam/BB Gerebek Lokasi Pengoplos Pupuk

Redaksi - Kamis, 09 Maret 2023 17:27 WIB
426 view
DPD Aspatan Sumut Apresiasi Deninteldam/BB Gerebek Lokasi Pengoplos Pupuk
Foto Dok/Toni
Bersama: Ketua DPD Aspatan Sumut Toni Togatorop SE MM foto bersama dengan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pada suatu kesemp

Ketua DPD Assosiasi Petani dan Pedagang (Aspatan) Sumut Toni Togatorop SE MM mengapresiasi kinerja personel Deninteldam I/BB yang berhasil menggerebek lokasi pengoplosan pupuk berbagai merek terkenal dan berkualitas di Jalan Budi Luhur, Kelurahan Sei Sikambing C, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan.

"Para petani di Sumut patut mengacungkan jempol atas kepedulian personel Deninteldam I/BB yang berhasil menyelamatkan petani dari penggunaan pupuk oplos. Kita berharap agar seluruh lokasi pengoplosan pupuk di Sumut bisa disikat habis," tandas Toni Togatorop kepada wartawan, Kamis (9/3/2023) di Medan.

Ditambahkan Wakil Ketua DPD Partai Hanura Sumut ini, akibat pupuk oplosan ini, para petani terus mengalami kebangkrutan, sebab tiap tahun mengalami gagal panen, diakibatkan kandungan pupuk tidak memenuhi unsur hara, karena pupuk oplosan terbuat dari gilingan halus batu bata dan dolomit.

"Pemerintah selalu berusaha untuk mempertahankan ketahanan pangan, tapi selalu saja dirusak oleh nakalnya mafia pupuk. Kita berharap agar aparat penegak hukum, baik kejaksaan, Polri dan TNI untuk tidak mentolerir para pengoplos ini," tandas Toni.

Masih jelas dalam ingatan masyarakat, tandas Toni, Jaksa Agung pernah secara tegas mengatakan, akan menyikat habis mafia pupuk, tapi faktanya di lapangan masih banyak beredar pupuk anorganik palsu dan pengoplos pupuk.

Atas dasar itu, tambah Toni yang juga penasehat sejumlah kelompok tani di Dairi, Karo dan Pakpak Bharat ini, saatnya digencarkan razia menumpas mafia pengoplos pupuk, untuk melindungi petani dari pupuk palsu.[br]


"Kita berharap kepada pemerintah hadir melindungi petani, karena bukan saja tanaman yang mati akibat pupuk oplosan ini, melainkan tanah juga ikut rusak, ekosistem dan unsur biologis pun ikut punah. Ini tidak terlepas dari kejahatan para mafia pupuk yang hanya mencari keuntungan," tegasnya

Penegasan itu disampaikan Toni menanggapi berita SIB, Rabu (8/3/2023) terkait adanya penggrebekan lokasi pengoplosan pupuk di Jalan Budi Luhur, Kelurahan Sei Sikambing C, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, oleh personel Deninteldam I/BB.

Dalam kegiatan penindakan terhadap lokasi yang ditutupi seng dan dilengkapi kamera CCTV di sekelilingnya itu, petugas menyita ribuan karung pupuk oplosan yang mencatut sejumlah merek terkenal.

Menurut Dan BKI-A Deninteldam I/BB Kapten (Inf) Tomy Marcelino, pengungkapan dan penindakan itu dilakukan menindaklanjuti pengaduan masyarakat petani yang telah belanja pupuk senilai puluhan juta rupiah, namun ternyata pupuk bermerek berkualitas dan berharga mahal yang dibelinya itu diduga telah dioplos.

Dalam pemasarannya, tambahnya, pupuk bermerek berkualitas itu dijual di atas harga pasaran. Sebagai contoh, 1 goni ukuran 50 Kg pupuk Mutiara 16 16 16 dijual seharga Rp800 ribu, sementara harga pupuk merek Mahkota di pasaran Rp500 ribu per 50 Kg.

Dalam praktiknya, sebutnya, pelaku dengan sengaja mencampurkan pupuk dengan gilingan halus dolomit dan batu bata merah, dengan komposisi 20 persen pupuk asli sementara 80 persen lainnya gilingan batu dolomit dan batu bata merah.

Adapun merek pupuk yang dioplos dan dipasarkan itu antara lain, merek Mahkota, Mutiara 16 16 16, MOP Vertalizer NPK 16 16 16 Daun Sawit, Pupuk Ponska serta sejumlah merek terkenal lainnya.(A4).







Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru