Proyek revitalisasi Lapangan Merdeka Medan yang kini dipagari seng, menjadi wadah kreasi bagi para seniman-seniman mural Kota Medan dan sekitar. Bahkan ada yang dari Inggris juga.
Kegiatan bertajuk "Weekend Jamming" ini diakui sebagai bentuk dukungan terhadap revitalisasi yang sedang berlangsung dan juga menjauhi dari maraknya vandalisme.
"Kegiatan ini diikuti seniman dari beberapa daerah seperti Aceh, Stabat, Binjai, Medan, Tebingtinggi, Jakarta, Bali dan dari Inggris," kata Koordinator Weekend Jamming, Onggo, Selasa (14/2/2023).
Onggo menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memberi wadah kepada kawan-kawan seniman mural untuk mengkreasikan karya seninya.
"Dukungan dari pemerintah setempat terutama Pak Bobby (Wali Kota Medan) membuat spirit kawan-kawan tinggi. Kami mendapat ruang untuk kita berkreasi," jelasnya.
"Dengan adanya revitalisasi Lapangan Merdeka Medan dapat menjadi kebanggaan anak Medan sebagai areal rekreasi, bermain serta berkesenian," sambung Onggo.
Onggo menuturkan, kegiatan ini telah mereka lakukan sejak Jumat (11/2/2023). "Sampai sekarang jalan dan sudah mulai nampak progresnya. Target selesai besok. Dan kami telah menghabiskan cat itu kira-kira 1.200 kaleng," tuturnya.[br]
Onggo menambahkan, selain mural, mereka juga membuat kegiatan lomba mewarnai yang diikuti ratusan siswa TK dan SD.
"Ada juga Doodle battle, sketchsa, dan kegiatan lainnya," tambahnya.
Sementara seniman Mural asal Inggris, Kaettie mengaku tertarik mengikuti Weekend Jamming ini setelah melihat info melalui Instagram. Dia langsung mendaftarkan diri untuk bisa ikut mewarnai pagar penutup Lapangan Merdeka itu.
"Ini pengalaman pertama mural di Indonesia, sebelumnya saya pernah mural di Vietnam," ujarnya.
Dia pun berpesan untuk para seniman Medan agar tetap berkarya, dan perbanyak kegiatan kolaborasi. "Terus berkarya dan perbanyak kolaborasi, mantap," katanya. (R17)