Ratusan karyawan kristiani bank-bank negara dan swasta yang tergabung dalam wadah Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Sumut mengikuti ibadah dan perayaan Natal, di Hotel Adi Mulia Medan, Minggu (11/12).
Momen Natal kali ini selain meneguhkan iman, juga mendoakan Indonesia agar aman dari ancaman berbagai krisis terutama resesi yang diprediksi bakal melanda banyak negara di dunia tahun 2023.
Hal itu juga tertuang dalam subtema yang diangkat panitia Natal yaitu “Sebagai Karyawan Perbankan Baiklah Kita Selalu Mendengarkan Seruan Tuhan untuk Setiap Keselamatan Kita dalam Menghadapi Ketidakpastian Dunia (Resesi Global”.
Subtema itu diangkat menyikapi isu dunia yaitu ketidakpastian ekonomi dan ancaman resesi ekonomi dunia yang juga dibahas pada pertemuan para pemimpin negara-negara G20 di Bali baru-baru ini.
Saat menyampaikan renungan Natal, Pdt Dr Martongo Sitinjak juga banyak menyinggung isu ancaman berbagai krisis mulai krisis pangan, energi, kesehatan hingga krisis ekonomi.
Situasi itu, katanya, tidak bisa dilepaskan dari dampak pandemi Covid-19 dan krisis politik yang terjadi di beberapa negara yang mengalami konflik bahkan ketegangan. Tapi dari tinjauan rohani kristiani, Pdt Martongo menyebutkan, berbagai krisis yang terjadi tidak semata-mata hitungan ekonomi saja, tapi akibat banyak pengusaha dan pemimpin dunia yang rakus dan tidak peduili lagi dengan kemanusiaan.
“Tuhan kan sudah menyediakan segala sesuatunya untuk kebutuhan hidup manusia. Makanya kaum intelektual terutama semua karyawan perbankan melalui momen Natal in untuk merenung dan melihat tanda-tanda jaman. Mari merasakan kesusahan dan membantu masyarakat lemah,” katanya.
Tanda-tanda dari Tuhan
Menurutrnya banyak cara Tuhan memberi tanda-tanda kepada seluruh umat manusia, tapi selama ini banyak yang mengabaikannya. Dia mencontohkan kisah tiga orang Majus yang merupakan kaum intelektual yang mau memperhatikan tanda-tanda dari Tuhan.
“Mereka meneliti dan mencari bintang besar yang menyinari tempat kudus kelahiran Yesus Kristus,” katanya.
Pada momen Natal kali ini Pdt Martongo mengingatkan kepada para karyawan bank untuk tetap bersikap jujur sebagai kasir dari perputaran uang. Karyawan perbankan, katanya, merupakan ujung tombak dari perputaran ekonomi di seluruh dunia.[br]
“Kalau anda jujur dan setia maka anda akan masuk surga,” katanya.
Ibadah Natal itu diwarnai liturgi, lantunan lagu-lagu pujian dibawakan secara solo, trio dan paduan suara mewakili bank negara maupun swasta yang ada di Sumut.
Di sesi acara nasional, Ketua BMPD Sumut Dody Zulverdi dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangganya melihat semangat kebersamaan dan persaudaraan di antara semua karyawan perbankan dari berbagai perusahaan melaksanakan ibadah bersama.
Ketua Panitia Natal BMPD Sumut Chitra Rosa Panjaitan dalam sambutannya menyebutkan dari target 900 orang, para karyawan yang hadir di acara Natal itu 700 orang lebih. Menurutnya, ibadah bersama itu untuk menguatkan iman dan persaudaraan sesama karyawan, sekaligus memohon kepada Tuhan untuk melindungi Indonesia dalam menghadapi situasi ketidakpastian ekonomi dunia tahun depan.
Chitra Rosa menambahkan, Natal tahun ini juga diisi sejumlah aksi sosial antara lain penyerahan bantuan untuk pembangunan gedung HKBP Parsaoran Nauli di Desa Damaktolong Buho, Kabupaten Serdangbedagai.
Kemudian menyerahkan tali asih ke Panti Jompo Anbu Illam di Medan, penyerahan bantuan dana ke Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) dan membagikan nasi kotak kepada para abang becak di Medan. (R8)