Kalangan DPRD Sumut minta tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan aparat penegak hukum, jangan sampai apatis mengedukasi seluruh elemen bangsa untuk terus "memerangi" judi dan narkoba di Sumut, demi terciptanya daerah ini bersih dari permainan yang dilarang undang-undang tersebut.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut Hendro Susanto dan anggota Fraksi Hanura Ebenejer Sitorus kepada wartawan, Selasa (25/10/2022) di DPRD Sumut menanggapi pernyataan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang menyebut, judi dan narkoba marak karena tokoh-tokoh agama apatis.
"Dalam memerangi judi dan narkoba ini, tidak boleh ada yang apatis, tapi harus terus melakukan edukasi kepada seluruh elemen bangsa maupun aparat penegak hukum, sebab leading sektor pemberantasan penyakit masyarakat ini berada di pundak aparat penegak hukum," tegas Hendro Susanto.
Berkaitan dengan itu, Wakil Ketua Fraksi PKS ini mengajak para tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat maupun anggota legislatif tetap menyuarakan dan mengedukasi masyarakat untuk tidak terjebak pada judi, narkoba dan penyakit masyarakat lainnya.
"Instruksi Presiden RI Joko Widodo kepada Pak Kapolri, Kapolda dan Kapolres se-Indonesia juga sudah jelas, agar judi dan narkoba diberantas habis. Diharapkan semua pihak ikut mendukungnya, demi terbebasnya Indonesia umumnya dan Sumut khususnya dari penyakit masyarakat tersebut," katanya.
Atas dasar tersebut, tambah Ebenejer Sitorus, saatnya aparat kepolisian melakukan pembersihan segala bentuk judi, narkoba dan penyakit masyarakat lainnya di daerah ini.
Diyakini Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mampu membersihkannya dengan tetap menegakkan Polri Presisi.
Begitu juga Pemprov Sumut dibawah kepemimpinan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi harus tetap mensolidkan Satpol PP sekaligus menjalin komunikasi dengan TNI dan Polri, agar sewaktu-waktu bisa dilakukan razia gabungan untuk membersihkan judi, sesuai arahan Presiden Jokowi.
"Jika bandar judi tetap mengoperasionalkan judinya, baik secara online maupun offline, perlu digelar razia gabungan (Satpol PP, Polri dan TNI) secara masif, untuk memulihkan kepercayaan masyarakat yang selama ini sudah seperti frustrasi melihat judi dan narkoba marak di berbagai daerah," tambah Ebenejer.
Diakhir keterangannya, Hendro dan Ebenejer sangat sepakat agar "genderang perang" terhadap judi yang sudah dikumandangkan Presiden RI kepada Kapolri hingga Polda dan Polres sudah perlu terus dilanjutkan, sehingga judi dan penyakit masyarakat lainnya bisa bersih di Sumut.(A4).