Massa petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Torang Jaya Mandiri (KTTJM) Kabupaten Padang Lawas dan Aliansi Kemarahan Buruh dan Rakyat (Akbar) Sumut unjuk rasa ke DPRD Sumut, Rabu (5/10/2022) menuntut PT SSL dan PT SRL di Palas, kembalikan tanah rakyat yang dikuasai kedua perusahaan perkebunan tersebut.
"Kami akan terus berjuang menuntut hak-hak kami, terkait penguasaan dua perusahaan perkebunan terhadap tanah rakyat di Palas. Ini sudah ketiga kali kami datang menemui wakil kami di DPRD Sumut, tapi sampai kini belum ada solusinya," tegas juru bicara buruh dan petani J Manalu.
Manalu bahkan menilai anggota DPRD Sumut pintar berkata-kata, namun lamban bertindak. Terbukti, sudah tiga kali petani dan buruh mendatangi gedung dewan agar dituntaskan masalah penyerobotan lahan yang dilakukan dua perusahaan, tapi hingga kini belum ada tindaklanjutnya.
"Kami sudah berulangkali ke gedung dewan ini, tapi gak jelas. Bahkan hari ini kami datang, anggota dewan dikabarkan sedang kunjungan kerja ke luar provinsi," kata Manalu yang disambut sorak-sorai massa petani dan buruh.
Dalam orasinya, petani KTTJM mendesak DPRD Sumut segera mengakhiri konflik antara petani dengan perusahaan PT SSL dan PT SRL di Palas, dengan mengundang kedua perusahaan beserta instansi terkait lainnya dalam rapat dengar pendapat di lembaga legislatif, guna mencari solusi terbaiknya.[br]
Seperti diketahui, anggota DPRD Sumut dari Fraksi PAN Hendra Cipta sebelumnya sudah berjanji kepada petani dan buruh, bahwa pihaknya akan mengundang Dinas Kehutanan, PT SSL dan PT SRL dalam rapat dengar pendapat, guna menyelesaikan konflik dimaksud. Saat ini dewan sedang menyusun jadwal rapat tersebut di Banmus (Badan Musyawarah).
Dalam aksinya, massa petani KTTJM dan Akbar juga menyampaikan rasa duka yang mendalam atas terjadinya "Tragedi Kanjuruhan" di Kabupaten Malang Provinsi Jatim yang menewaskan 125 orang lebih.
Dengan mengusung spanduk bertuliskan "Duka Kanjuruhan", sebagai ungkapan turut berduka cita atas tragedi di area Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, massa petani menundukkan kepala sejenak, sebagai penghormatan atas berpulangnya para suporter Aremania tersebut.(A4).