Banjir air laut (rob) yang merendam Kecamatan Medan Belawan, ketika berlangsung gelombang pasang, Selasa (14/6/2022) semakin meluas dan sangat mengganggu kegiatan masyarakat.
Selain merendam kawasan pemukiman penduduk di Kelurahan Sicanang, Kelurahan Belawan Bahari, Belawan Bahagia, Belawan I, Belawan II dan Kelurahan Bagan Deli, air laut yang merangsek ke daratan juga merendam Jalan KL Yos Sudarso Belawan yang merupakan jalur utama keluar masuk Kota Pelabuhan Belawan.
Keadaan itu membuat arus lalu lintas dari Kota Medan sekitarnya menuju Kota Pelabuhan Belawan dan sebaliknya mengalami gangguan, terjadi anterian panjang berbagai jenis kendaraan bermotor.
Bahkan akibat banjir air laut tersebut banyak pengendara sepeda motor maupun mobil pribadi memutar kembali kendaraan bermotor mereka ke arah Kota Medan, sedangkan pengendara lainnya menunggu pasang surut, dengan memilih memarkir kendaraan mereka pada sisi kiri dan kanan Jalan KL Yos Sudarso yang tidak terendam air laut.[br]
Sementara itu, salah seorang warga Belawan, Azis berharap, karena akhir-akhir banjir air laut yang merendam kawasan pemukiman penduduk maupun infrastruktur sudah sangat tidak terkendali, Pemko Medan maupun pihak terkait yakni seluruh pemangku kepentingan di Kota Pelabuhan Belawan segera menormalisasikan seluruh drainase maupun jalur hijau di Kecamatan Medan Belawan.
Menurut warga sejumlah jalur hijau terutama pada areal lingkungan kerja pelabuhan telah berubah fungsi dengan banyaknya berdiri bangunan liar, dijadikan sebagai lokasi bisnis kuliner.
"Walau berlangsung dua hingga tiga jam, banjir air laut di Belawan sudah sangat mengganggu aktifitas masyarakat, kami berharap Pemko Medan dan pihak terkait secara total segera membenahi atau menormalisasikan seluruh drainase serta jalur hijau di Kecamatan Medan Belawan," ujar Azis.
Diperkirakan gelombang pasang dengan debit air laut yang cukup tinggi, dalam beberapa hari ke depan masih akan merendam Kecamatan Medan Belawan sekitarnya.(A9)