Medan (harianSIB.com)
Salah satu gejala penyakit hepatitis akut adalah mual, muntah dan mencret, tapi penyakit ini memiliki ciri khas yakni kelainan warna pada mata atau berwarna kuning. Untuk memastikannya, penderita bisa melakukan pemeriksaan fungsi hati sehingga didapatkan hasil yang pasti.
“Kalau ada yang menderita sakit pada bagian perut pada anak-anak, harus dikonsultasikan dulu kepada dokter untuk dilakukan tindakan kedokteran,†kata dr Evan Silalahi yang dihadirkan sebagai pembicara pada Sosialsiasi Perda Nomor 4 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Kota Medan, yang diselenggarakan anggota DPRD Medan Johannes Hutagalung, Minggu (15/5/2022), di Jalan Bunga Cempaka, Lingkungan IV Kelurahan Padangbulan Selayang 2, Kecamatan Medan Selayang.
Untuk pencegahan hepaptitsi ini, kata Evan, adalah menjaga kebersihan diri, terlebih pada anak-anak. Karena kerap sekali anak-anak selesai bermain langsung makan, semestinya cuci tangan terlebih dahulu dan mau memakai alat-alat makan, minum dan alat-alat mandi milik temannya. Karena itu bisa jadi media penularan penyakit.
“Selain kebersihan diri, kita juga menjaga pola tidur anak untuk meningkatkan immunitas tubuh. Kenapa hepatitis akut itu cenderung menyerang anak-anak? Karena sistem kekebalan tubuh pada anak belum terbentuk dengan lengkap (sempurna),†kata dr Evan dari RS Adven Medan seperti dilaporkan jurnalis Koran SIB Horas Pasaribu.
Hepatitis akut ini, kata Evan, masih dugaan. Kalau Covid-19 bisa menyerang pernafasan atau organ paru, tapi untuk hepatitis ini organ hati. Sangat dianjurkan vaksin itu menjadi modal utama mencegah Covid-19, karena vaksin pilihan terbaik mencegah virus. Karena vaksin membentuk sendiri sistem kekebalan tubuh, sehingga bisa melawan virus.
Johannes Hutagalung yang menyelenggarakan Sosper Perda Nomor 4 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Medan ini berterima kasih atas paparan yang disampaikan dr Evan Silalahi. Karena dugaan hepatitis akut ini sudah meresahkan masyarakat, di mana Covid-19 baru saja melandai, muncul lagi virus baru, apalagi sasarannya adalah anak-anak.
Lewat paparan tersebut, Johannes yakin bisa mengedukasi masyarakat karena dipastikan banyak orang tua terutama kaum ibu belum mengetahui gejalanya.
“Pemaparan ini diharapkan masyarakat lebih memahaminya, apalagi virus itu belum sampai ke Medan. Tapi lewat Sosperda orangtua bisa lebih berjaga-jaga,†kata Johannes.
Lebih lanjut dia menyampaikan, Wali Kota Medan Bobby Nasution sedang giat-giatnya membangun sistem kesehatan di Medan ditandai dengan meembenahi RSU Dr Pirngadi Medan. Sekarang rumah sakit milik Pemko Medan tersebut sudah lebih baik, sistem pelayanan maupun peralatan medisnya.
“Saya pernah menyuruh konstituen berobat ke RSU Dr Pirngadi Medan tanpa didampingi. Terbukti dia dilayani dengan baik, ini bukti Pirngadi sudah berbenah. Kalau masih ada yang tidak baik di RS tersebut, silahkan diviralkan tapi jangan disertai kata-kata kotor atau makian, pasti Wali Kota Bobby Nasution mengambil tindakan,†tuturnya.
RS Dr Pirngadi Medan, kata politisi PDI Perjuangan ini, adalah rumah sakit tunggal untuk rujukan pasien Un-Register. Program Un-register adalah diperuntukkan bagi warga Kota Medan yang tidak memiliki BPJS dan biaya untuk berobat. Layanan Un-register akan merawat pasien, sebelum keluarga pasien mengurus surat-suratnya melalui Kelurahan dan DInas Sosial. (*)