Lubukpakam (SIB)
Jajaran Gerakan Pemuda (GP) Ansor sangat mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3). Tindakan membabibuta itu dinilai tak bermoral dan harus segera diusut kepolisian.
“Indonesia sedang konsentrasi dalam menghadapi pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi, namun dirusak oleh tindakan tak bertanggung jawab dan tak bermoral. Jelas kami mengutuk tindakan tersebut,†kata ketua GP Ansor Deli Serdang, Joel Pulungan di Lubuk Pakam.
Menurut Joel, musibah itu sangat berpotensi menimbulkan gesekan di tengah masyarakat. Sebab umat Katolik saat ini merayakan minggu Palma, bulan ini juga umat Muslim memperingati Isra’ Miraj dan Nisfu Syaban menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Harusnya kerukunan umat harus tetap terjaga, namun ada saja yang merusak oleh aksi ekstrimisme seperti itu. Jadi pihak Ansor sangat menyayangkan hal tersebut. Untuk itu ia meminta kepada pihak berwenang agar segera mengusut jaringan pelaku aksi bom bunuh diri tersebut.
GP Ansor berharap agar masyarakat tidak terprovokasi dan jangan sampai ada kejadian yang memicu konflik di tengah masyarakat. Semua pihak diharapkan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib, agar jaringan pelaku aksi bom bunuh diri segera diusut.
"Agama manapun tidak ada yang mengajarkan tindakan ekstrimisme seperti bom bunuh diri. Manusia diciptakan beragam agama suku dan ras, untuk saling mengenal bukan untuk saling berperang," tutur Pulungan.
Untuk itu pemerintah harus serius untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Pendeteksian dini terhadap kelompok-kelompok ekstrimisme harus dilakukan, agar kejadian seperti itu tidak terulang kembali kedepannya.
"GP Ansor siap berada di garda terdepan bersama pemerintah untuk menghadapi dan melawan kelompok ekstrimis tersebut. Huubul Wathan Minal Iman," ujarnya mengakhiri. (C3/a)
Sumber
: Hariansib.com edisi cetak