Medan (SIB)
Anggota Komisi B DPRD Sumut Sugianto Makmur Amd Li mengharapkan Pemprov Sumut untuk segera mengucurkan Bansos (bantuan sosial) untuk PKH (Program Keluarga Harapan) demi membantu kehidupan masyarakat yang semakin menderita akibat pandemi Covid-19.
“Kita berharap komponen bantuan PKH untuk masyarakat tetap menyertakan telur ayam, sekaligus membantu petani peternak ayam petelur yang semakin tersungkur usahanya. Membantu petelur. Ibarat pepatah sekali dayung, dua pulau terlampaui,†ujar Sugianto Makmur kepada wartawan, Sabtu (13/3) di Medan.
Masa pandemi Covid-19 yang saat ini terus mengganas, lanjut Sugianto, sangat menyulitkan perekonomian masyarakat, bahkan dari berbagai sektor juga mengalami kesulitan, sehingga kondisi ekonomi masyarakat dan dunia usaha saat ini semakin terpuruk.
Menurut politisi PDI Perjuangan ini, salah satu upaya mengatasi kesulitan ekonomi yang diharapkan masyarakat saat ini, pemerintah segera mengucurkan kembali PKH, dengan menyertakan telur ayam, karena program bantuan tersebut masih sangat diharapkan masyarakat.
"Peranan petani peternak ayam petelur itu sangat besar dalam menjamin kecerdasan anak cucu penerus bangsa, sebab, harus disadari bahwa telur ayam sumber protein hewani paling murah dan terjangkau," katanya.
Apabila peternak ayam petelur bangkrut, tambahnya, bisa mengakibatkan kelangkaan telur dan berdampak harga telur mahal, tidak terjangkau masyarakat, sehingga kecukupan protein hewani pun terancam.
"Di sini, intervensi pemerintah sangat penting membantu petani peternak ayam petelur agar jangan sampai bangkrut yang saat ini sedang kembang kempis, akibat penjualan telur ayam berkurang, bahkan jauh menurun," katanya.
Belum lagi masalah harga bahan pakan ayam yang semakin mahal dan mengalami kenaikan 20-80 persen. Kemudian rendahnya harga telur yang mengakibatkan kerugian peternak petelur mencapai miliaran rupiah.
Berkaitan dengan itu, Sugianto mengingatkan Pemprov Sumut melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut untuk segera membantu petani peternak ayam petelur dengan membuka kran impor jagung langsung ke asosiasi peternak.(A04/d)
Sumber
: Hariansib edisi cetak