Kamis, 13 Maret 2025

Harimau Sumatera Masuk Kampung di Lau Damak Langkat, 2 Ekor Sapi Dimangsa

* Pemkab Langkat, BB-KSDA dan TNGL Didesak Sosialisasikan Kesepakatan Kandangkan Ternak
Redaksi - Senin, 08 Maret 2021 16:34 WIB
459 view
Harimau Sumatera Masuk Kampung di Lau Damak Langkat, 2 Ekor Sapi Dimangsa
Foto Dok/Sugianto Makmur
Sugianto Makmur
Medan (SIB)
Anggota Komisi B DPRD Sumut Sugianto Makmur Amd Li mengungkapkan bahwa Harimau Sumatera kembali masuk kampung di Lau Damak Kabupaten Langkat. Dua ekor sapi milik warga dimangsa, sehingga pemerintah dan instansi terkait didesak untuk segera mengatasinya.

“Kita mendesak Pemkab Langkat, BB-KSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam) Sumut dan TNGL (Taman Nasional Gunung Leuser) mensosialisasikan kesepakatan bersama untuk mengkandangkan hewan ternak masyarakat dan melarang memburu hewan liar,” ujar Sugianto Makmur kepada wartawan, Minggu (7/3) di Medan.

Menurutnya, persoalan tersebut merupakan tugas pemerintah khususnya BB-KSDA dan Pemkab Langkat untuk melakukan sosialisasi tentang mengkandangkan hewan ternak dan melarang masyarakat memburu hewan liar di kawasan hutan untuk sementara waktu, agar konflik harimau dan manusia di Langkat bisa segera berakhir.

Berdasarkan data dari TNGL, lanjut Sugianto Makmur, saat ini hewan yang mau dimangsa Harimau Sumatera semakin sedikit, sehingga mencari mangsa di tempat yang baru. Sementara kebiasaan warga melepas hewan ternak di kawasan kebun, tentu memancing kedatangan Harimau Sumatera.

Apalagi, menurut BB-KSDA Sumut, Desa Lau Damak termasuk daerah lintas Harimau Sumatera sehingga hewan ternak jangan dibiarkan bekeliaran. Jika harimau tersebut sedang kelaparan, pasti ternak milik warga yang jadi sasaran.

"Sebaiknya selama 1-2 tahun ini, masyarakat dilarang berburu hewan liar di kawasan hutan, supaya ada kesempatan hewan-hewan mangsa harimau berkembang biak, agar jangan lagi masuk kampung memangsa ternak warga," ujarnya. Masyarakat juga mendorong instansi terkait supaya menangkap harimau dan memindahkan ke lokasi lain.

Diakui anggota dewan Dapil Binjai dan Langkat ini, mengubah kebiasaan masyarakat dari melepas ternak dengan mengkandangkannya memang agak sulit, tapi hal ini harus dilakukan untuk menyelamatkan ternak-ternak masyarakat dari sergapan harimau buas.

"Solusinya yang lebih tepat saat ini hanya dengan mengkandangkan ternak warga. Tidak mungkin kita membunuh harimau Sumatera yang merupakan hewan langka yang perlu dilestarikan," ujar Sugianto Makmur.(A04/c).

Sumber
: Hariansib edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru