Medan (SIB)
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Mahasiswa Indonesia (JMI) menggelar demo di perempatan Jalan Pasar V Medan/Jalan Selamat Ketaren Desa Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, Senin (18/1) sore.
Selain melakukan orasi, para mahasiswa juga membentangkan spanduk sembari memblokir sebagian badan Jalan dengan tuntutan agar tidak ada lagi truk-truk over kapasitas melintasi kawasan tersebut.
Dalam orasinya, koordinator aksi, Ucok Paluta mengatakan sudah bertahun-tahun jalan yang menjadi akses utama sejumlah kampus di antaranya Universitas Negeri Medan, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara dan Universitas Medan Area rusak akibat dilintasi truk-truk bermuatan besar.
"Sesuai aturan yang dibuat oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Deliserdang, kendaraan dengan beban maksimal 8 ton yang bisa melintasi kawasan tersebut. Kami turun ke jalan karena pemerintah selama ini tetap diam terhadap pelanggaran yang terjadi. Sat Lantas Polrestabes Medan diminta melakukan razia rutin terhadap truk over tonase yang menjadi penyebab hancurnya jalan menuju kampus," pintanya.
Pemkab Deliserdang diminta mencabut izin serta menutup perusahaan yang mengoperasikan kendaraan dengan beban muatan tinggi di Desa Medan Estate.
"Harusnya Dishub Deliserdang yang memiliki wewenang atas pemeliharaan jalan ini melakukan portalisasi guna menjaga fasilitas negara. Namun faktanya mereka justru abai terhadap pelanggaran yang sudah bertahun-tahun terjadi," katanya.
Kanit Lantas Polsek Percut Sei Tuan, Iptu Ramadhan yang dikonfirmasi mengaku tidak ada kendaraan yang melebihi kapasitas melintas di kawasan itu.
"Setelah kita melakukan pemeriksaan surat-surat tonase muatan terhadap truk yang melintas, ternyata tidak ada yang melakukan pelanggaran karena rata-rata truk bermuatan lebih kurang 7-8 kubik. Sementara di wilayah tersebut terpasang tanda maksimal 8 ton," bebernya.(M16/a)
Sumber
: Hariansib edisi cetak