Medan (SIB)
Anggota DPRD Sumut Ebenejer Sitorus mendesak PT IPS Asahan segera membongkar tanggul yang dibangunnya di areal perkebunannya kawasan saluran air Sungai Nantalu Kecamatan Sei Kepayang, karena akibat pembangunan tanggul tersebut, empat desa sekitar bersama ribuan hektar areal pertanian masyarakat tenggelam.
"Kita beri waktu secepatnya kepada PT IPM untuk membongkar tanggulnya, karena mendatangkan mala-petaka bagi masyarakat di empat desa (Desa Padang-mahondang, Desa Perbangunan, Pertahanan dan Sei Paham) Kecamatan Sei Kepayang, Asahan mengalami banjir dan areal pertanian mereka tenggelam," ujar Ebenejer Sitorus kepada wartawan, Rabu (23/12) di DPRD Sumut.
Pada saat Ebenejer melakukan kegiatan Reses I Tahun Sidang II 2020-2021 di Sei Kepayang sejak 12-19 Desember 2020, pihaknya bersama masyarakat di empat desa sudah berhasil menjebol satu tanggul, guna menghindari semakin parahnya banjir di empat desa dan areal pertanian warga.
"Tapi satu tanggul yang terbuat dari besi dan beton, masyarakat tidak sanggup menjebolnya, sehingga kita mendesak PT IPS untuk membongkarnya sendiri dengan menggunakan alat berat," tegas politisi Partai Hanura Sumut itu.
Jika dalam waktu yang telah diberikan kepada PT IPS tidak juga menjebol tanggulnya, Ebenejer mengingatkan pihak perusahaan, jangan salahkan masyarakat dari empat desa yang akan marah dengan menjebolnya sendiri menggunakan alat berat dari Pemkab Asahan maupun pihak swasta.
"Kita juga mengingatkan Pemkab Asahan agar lebih tanggap akan keluhan masyarakat yang dihantui keresahan diterjang banjir, karena saluran air dari Sungai Nantalu ditutup, sehingga air meluap menggenangi pemukiman dan areal pertanian masyarakat empat desa," katanya.
Di akhir keterangannya, Ebenejer berjanji akan terus mengawasi perkembangan keberadaan tanggul PT IPS tersebut bersama masyarakat di empat desa. Jika dalam waktu yang telah diberikan kepada perusahaan, tidak juga membongkar tanggulnya, rakyat akan bongkar sendiri. (M03/d)
Sumber
: Hariansib edisi cetak