Sabtu, 19 April 2025

Romein Manalu: Semua Pihak Harus Bersinergi Putus Mata Rantai Covid dengan 3M dan 3P

Redaksi - Jumat, 18 Desember 2020 14:35 WIB
347 view
Romein Manalu: Semua Pihak Harus Bersinergi Putus Mata Rantai Covid dengan 3M dan 3P
Foto: Antara
Ilustrasi "swab test". 
Medan (SIB)
Tokoh Pemuda Sumut Romein Manalu ST mengatakan, semua pihak harus saling bersinergi dalam percepatan memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Selain menerapkan pola 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak), pola 3P (pola pikir, pola makan, pola istirahat) di masa pandemi Covid-19 juga harus didukung.

“Terutama dalam hal merubah pelaksanaan berbagai kegiatan, seperti kegiatan keagaman, sosial, termasuk pendidikan dan ekonomi. Semua pihak harus saling bersinergi untuk percepatan memutus mata rantai penyebaran virus,” kata Romein pada talk show berjudul "Peranan tokoh pemuda dalam memutus penyebaran Covid-19" yang dilakukan secara virutual, oleh Satgas tim Gugus Tugas Penganangan Covid-19, Rabu (16/12).

Menurut dia, tidak hanya pemerintah, semua pihak harus patuh dan memahami dampak virus Covid-19. Dalam situasi saat ini, masyarakat tidak bisa kalau hanya menerapkan pola 3 M dan 3 P. Juga harus dibarengi didiplin menjalankan kegiatan agama, tentu dengan pola aturan pelayanan di masa pandemi. "Artinya dalam melaksanakan ibadah tidak bisa lagi seperti saat kehidupan normal, harus menyesuaikan diri dengan keadaan," sebutnya.

Dalam kegiatan sosial juga, kebiasaan harus dirubah dengan penyesuaian tanpa mengurangi maknanya. "Seperti pelaksanaan pesta, kalau sebelumnya mengundang seribuan orang, sekarang cukup seratusan, tapi makna adat tidak dikurangi," ungkapnya.

Menurut dia, Pemerintah perlu turun melihat kondisi masyarakat, seperti bagaimana asupan makanan setiap harinya, bagaimana agar masyarakat itu sehat. "Sebab satu orang saja sakit atau terkena virus Covid-19, bisa menular ke keluarganya dan sekelilingnya. Karenanya pemerintah harus memperhatikan hal tersebut. Masyarakatpun dihimbau tetap mematuhi protokol kesehatan, termasuk menjaga pola pikir, pola makan dan harus berpikir positif dengan hati yang senang,” terangnya.

Terkait pelaksanaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, Ketua Kemah Pemuda Kebangsaan Lintas Agama di Tahun 2013 itu menyebut, biarlah perayaan Natal digelar sederhana tanpa mengurangi makna Natal itu sendiri dan Tahun Baru 2021 disyukuri tanpa adannya kerumunan, sebab saat ini teknologi sudah canggih. (M10/a)

Sumber
: Hariansib edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru