Medan (SIB)
Menjelang pemilihan kepala daerah Medan 9 Desember 2020 mendatang, paslon nomor 2 Bobby Nasution meningkatkan blusukan untuk menyerap aspirasi masyarakat, Kamis (26/11) pagi, hingga waktu zuhur, blusukan di belakang Pasar Simpang Limun Kelurahan Sidorejo 2 Medan Kota.
Selain blusukan ke perumahan padat penduduk di belakang Pasar Simpang Limun, Bobby Nasution menyempatkan melihat aliran drainase hingga ke pasar tradisional itu. Warga setempat memang mengeluhkan drainase yang buruk hingga mereka kerap kebanjiran. Parit minim dan tertimbun sampah memperparah kondisi di sana.
"Kami sudah 20 tahun menahankan masalah banjir di tempat kami. Berkat relawan dan kehadiran Bobby Nasution beberapa kali ke tempat kami, akhirnya pengerjaan drainase sudah dilakukan. Warga makin semangat gotong royong membantu proses perbaikan drainase," kata Ismet Siregar warga setempat.
Sembari melihat keadaan daerah itu, Bobby tentu saja juga mendengar curhatan warga. Neja Sihombing salah satu warga menjadi juru bicara untuk menyampaikan apa saja keluhan mereka selama ini.
"Drainase kami tidak ada, ini baru mulai dibuat. Dana UMKM tidak merata banyak yang belum dapat. Padahal data sudah diberikan tapi tidak terima sampai saat ini. Bagi pengusaha kecil bantuan itu sangat bermanfaat karena sifatnya hibah. BPJS kesehatan juga belum maksimal. Sistemnya belum melayani, kami belum sehat sudah disuruh pulang. Bantuan PKH dan bantuan lansia juga belum kami rasakan, belum lagi untuk sekolah online anak-anak kami memberatkan," kata Neja.
"Nanti kita pasang wifi gratis di sini ya bu," kata Bobby yang lantas disambut tepuk tangan suka cita dari warga yang berkumpul dengan menerapkan protokol kesehatan.
Bobby juga blusukan di Jalan STM Ujung Gang Syukur, Kecamatan Medan Amplas, Kamis (26/11). Pada blusukan tersebut, warga mengeluhkan daerah mereka kumuh, parit mampet, selalu banjir.
“Bantu kami kenapa pak warga daerah kumuh, parit kami mampet, selalu banjir rumah kami pak,†ungkap warga menyambut kedatangan Bobby.
Didampingi anggota DPRD Kota Medan Rizky Nugraha, Bobby berjalan menyusuri rumah warga. Terlihat jalanan lebih tinggi dari rumah warga, lebar drainase pun hanya sekitar 10 centimeter dan rendah. Warga mengaku harus membuat bendungan di depan rumahnya agar banjir tidak masuk ke dalam rumah.
"Makanya kalau bapak memimpin Kota Medan nanti, mohon perhatian bapak. Karena hingga kini kami tidak tahu kemana buangan parit kami. Sehingga saat hujan jalanan tergenang air, bukan hanya air hujan, tapi bercampur air buangan dari parit," jelas salah seorang warga, Zumadi.
Bobby pun meninjau parit hingga ke ujung gang dan melihat langsung kondisi drainase yang mampet tak berujung. "Di sini saya ditemani anggota dewan pak, jadi bang Rizki, tolong dulu," ucapnya.
Selain meninjau parit tumpat dan terblokir, Bobby juga berdiskusi dengan warga yang ingin bantuan modal usaha dan dan bantuan PKH dari pemerintah pusat. Ia berdiskusi dengan pengurus mushala Al ikhlas, yang mengharapkan perhatian untuk tempat ibadah ini.
Selesai menemui warga, ketika azan zuhur berkumandang Bobby Nasution dan tim tampak melaksanakan salat zuhur berjamaah di Masjid Nurul Hidayah Jalan Garu 2. (M17/M10/d)
Sumber
: Harian SIB Edisi Cetak