Medan (SIB)
Anggota DPRD Sumut Komisi A Franky Partogi Sirait menyoroti "amburadulnya" pelayanan di pintu gerbang tol Tebingtinggi, sehingga arus lalu-lintas kendaraan yang keluar masuk tol macet dan semraut.
“Bagaimana bisa melayani drive thru top up kartu e-toll secara maksimal, karena para pengendara berbondong-bondong mengantri dan memarkirkan mobil secara sembarangan, sehingga terjadi antrian yang memanjang,†ujar Partogi Sirait kepada wartawan, Kamis (15/10) seusai melakukan kunjungan ke pintu tol Tebingtinggi.
Amburadulnya pelayanan di pintu tol tersebut, tambah Partogi membuktikan adanya pembiaran dan ketidakperdulian dari pihak management pintu tol Tebingtinggi untuk melakukan penertiban, agar lebih aman dan nyaman bagi pengguna jalan tol
“Situasi saat ini sedang dalam pandemi Covid-19, tapi para pengendara yang top up antri di gerbang tol tidak lagi menjaga jarak dan memakai masker alias mengabaikan protokol kesehatan, sehingga bisa berakibat fatal atau sebagai kluster baru penularan virus corona," tegas Partogi.
Kondisi ini perlu menjadi perhatian PT Jasamarga selaku pengelola jalan tol. Jika management pintu tol Tebingtinggi kurang perduli terhadap situasi ini, Partogi menganjurkan agar penjaga tol dimaksud segera dievaluasi.
Politisi PDI Perjuangan ini mengakui, aktivitas kendaraan keluar masuk di pintu tol Tebingtinggi saat ini memiliki kesibukan dengan intensitas tinggi, sehingga PT Jasamarga harus tetap memperhatikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan tol.
â€Sudah saatnya PT Jasamarga mengecek secara berkala operator penyedia layanan di pintu tol. Jika ada yang tidak serius melayani pengguna jalan tol, seharusnya oknum petugas tersebut diberi sanksi tegas atau pemecatan, " tegas politisi muda ini.
Selain itu, katanya, jika ada pengendara yang tidak memiliki kartu e-toll maupun kekurangan saldo, sebaiknya jangan berhenti di depan pintu tol, agar tidak mengganggu pengguna jalan di belakangnya yang memiliki e-toll tidak bermasalah.(M03/c).
