Medan (SIB)
Satpol PP Sumut akan membagikan 20.000 masker kepada masyarakat yang berada di wilayah Medan, Deliserdang dan Binjai. Pembagian masker dari Gubernur Sumut Edy Rahmayadi itu dikhususkan bagi masyarakat yang berada di pasar-pasar tradisional.
Demikian disampaikan Kasatpol PP Sumut Suriadi Bahar SH MH di sela-sela penyerahan masker tersebut kepada tiga Satpol PP daerah yang menerimanya, yakni Medan, Deliserdang dan Binjai di halaman kantor Satpol PP Sumut, Jalan Kapten Muslim Medan, Rabu (22/4).
Adapun yang menerima saat itu, Kasi Ops Satpol PP Medan, Japiter Tamba, Sekretaris Satpol PP Kota Medan dan perwakilan Satpol PP Deliserdang. Turut hadir mendampingi Sekretaris Satpol PP Sumut Habibullah SH, Kabid SDA Drs Abdullah Khair MAP, Kabid Gakda Drs Joni Koto, Kabid Tibum Indra SE, Kasi Lidik Robert Purba SH dan Kasubbag Umum Albert Harianja SE.
Dia mengatakan, Gubernur memberikan kepada ketiga daerah (Medan, Deliserdang dan Binjai) tersebut ditambah Satpol PP Sumut, masing-masing 5.000 masker. "Jadi total 20.000 masker yang akan kita bagi ke masyarakat mulai pukul 10.00 WIB, Kamis (23/4) ini di sejumlah pasar tradisional. Kalau di pasar modern tentu sudah lebih banyak pakai masker. Kalau titik pembagiannya akan diatur nanti dan tidak berdekatan," ujarnya.
Menurut dia, gubernur menyerahkan bantuan masker ini melalui Satpol PP karena pihaknya adalah garda terdepan setiap hari melakukan patroli, serta sosialisasi protokol kesehatan selama tanggap darurat hingga 29 Mei mendatang di lapangan. Masker ini bisa dicuci dan tahan lama. "Ini bentuk kepedulian gubernur sebagai kepala daerah di Sumut dan melihat bagaimana rakyatnya sangat membutuhkan masker ini, khususnya masyarakat di kawasan pasar tradisional," kata dia.
Disampaikannya, kenapa harus diberikan ke Medan, Deli Serdang dan Binjai. Karena ketiga daerah ini merupakan pintu masuk orang berskala besar ke wilayah Sumut. Sehingga penyebaran virus corona (Covid-19) di Sumut tidak meluas.
Dia juga berharap, Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Sumut dapat segera melakukan pemeriksaan atau tes spesimen dengan menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) kepada seluruh personil Satpol PP Sumut. "Sebab para personil Satpol PP inilah yang setiap hari bertemu dengan masyarakat maupun di pasar-pasar saat melakukan sosialisasi protokol kesehatan yang diintruksikan gubernur. Jadi kami ini sebenarnya bisa ditetapkan orang tanpa gejala (OTG)," ujarnya.
Bahkan, lanjut dia, dua personilnya sudah dikarantina mandiri selama 14 hari. Karena satu orang sedang mengalami batuk dan sesak. Lalu satu orang lagi, baru pulang melayat keluarganya yang meninggal karena diduga Covid-19. "Jadi mereka berdua saya suruh karantina mandiri di rumah selama 14 hari," ujarnya. (M11/f)
