Minggu, 20 April 2025

Pemkab Sergai Siapkan Anggaran 15 M Penanganan Covid-19

* Bupati: Kasus Positif Covid-19, Masih Nol di Sergai
Redaksi - Rabu, 08 April 2020 10:53 WIB
313 view
Pemkab Sergai Siapkan Anggaran 15 M Penanganan Covid-19
SIB/Rimpun H Sihombing
JELASKAN: Bupati Sergai Ir H Soekirman didampingi Sekdakab HM Faisal Hasrimy dan Kadis Kesehatan dr Bulan Simanungkalit dan Direktur RS Sultan Sulaiman memberikan penjelasan kepada awak media saat me
Sergai (SIB)
Dalam percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serdangbedagai (Sergai) menyiapkan anggaran Rp15 miliar.

Hal itu disampaikan Bupati Sergai, Ir H Soekirman selaku Ketua Gugus Tugas didampingi Sekdakab HM Faisal Hasrimy, para asisten dan staf ahli bupati, Kadis Kesehatan dr Bulan Simanungkalit, Kepala BPBD Henri Suharto, Kadis Kominfo H Akmal dan kepala OPD lain serta Direktur RS Sultan Sulaiman dr Nanda Hasrimy, saat melakukan konferensi pers dengan awak media, di posko pusat informasi percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Sergai di Seirampah, Senin (6/4).

"Kabupaten Sergai telah mengalokasikan dana Rp 500 juta dari anggaran tidak terduga dan telah dipergunakan untuk penanganan percepatan Covid-19. Namun dengan adanya instruksi dari Kemenkeu agar melakukan realokasi dan recofusing anggaran, maka dari anggaran yang ada pada kita, untuk tahap pertama telah direalisasikan sampai sekarang ini lebih kurang Rp 15 miliar," ujarnya.

Soekirman lebih lanjut menyampaikan, pihaknya akan melakukan progres dari sejak Gugus Tugas berdiri yang diketuai Kepala BPBD hingga saat ini diketuai Bupati. "Kita akan menyusun rencana-rencana, baik di bidang jaring pengaman sosial (sosial safety net), maupun masalah-masalah penanggulangan kesehatan," terang Soekirman.

Selain itu, Soekirman juga menyampaikan, Sergai masih bersih dari positif Covid-19. Dikatakannya, jumlah orang dalam pantauan (ODP) di Sergai totalnya 618 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) totalnya 11 orang, satu yang meninggal kemaren adalah PDP. "Sedangkan yang positif Covid-19 sampai hari ini, alhamdulilah masih nol," ungkap Soekirman.

Terkait warga berstatus PDP yang meninggal, Bupati menjelaskan awalnya PDP tersebut dirawat di RS Kumpulan Pane Tebingtinggi, kemudian di rujuk ke RS Sultan Sulaiman. "Padahal, peralatan di RS Sulaiman Sulaiman masih belum lengkap dan kelasnya pun masih di bawah RS Kumpulan Pane," ungkapnya.

Namun, lanjutnya, demi rasa kemanusian terhadap warga Tanah Bertuah Negeri Beradat, pihak RS Sultan Sulaiman kemudian menerima PDP itu, untuk selanjutnya dirujuk ke RS Martha Friska di Medan. Namun malang, PDP tersebut meninggal sebelum mendapatkan perawatan.

"Harus kita pahami, orang berstatus PDP belum tentu positif Covid-19. Saat ini hasil swab belum diketahui, tapi kalau dalam masa pengawasan PDP itu meninggal, tetap dilakukan prosedur tetap (Protap) sesuai prosedur Covid-19, untuk menjaga keluarga maupun petugas yang menanganinya," terangnya.

Demikian halnya terhadap keluarga maupun petugas medis yang menangani PDP meninggal tersebut, baik sopir ambulance maupun paramedis, saat ini dilakukan pemantauan dan diisolasi mandiri.

"Kita sangat hati-hati dalam persoalan ini, karena ini beda dengan sakit biasa. Oleh karenanya, kita tetap melakukan SOP sesuai prosedur Covid-19," tegas Soekirman.

Pada kesempatan itu, Soekirman juga mengimbau masyarakat Sergai yang ada di perantauan untuk sementara waktu tidak mudik ke Sergai. Hal ini menurutnya, untuk memutus rantai penyebaran Covid-19

"Karena, mudik dalam situasi saat ini, itu berarti ancaman terhadap memutus rantai penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, kepada perantau perantau Sergai, saya imbau untuk sementara waktu tidak usah mudik dulu, bertahanlah di tempat di mana dia berada saat ini, karena nanti di sini dia akan menambah orang dalam pemantauan (ODP)," imbau Soekirman.

Namun, lanjutnya, jika ada warga yang terpaksa harus mudik, pihaknya tetap akan melakukan pemantauan. Jika warga tersebut mudik dari daerah zona merah, akan diisolasi mandiri selama 14 hari dan tidak boleh keluar.

"Tapi kalau dia sakit-sakit, langsung diisolasi di rumah sakit. Jadi, demam-demam biasa pun dia, kami sudah curiga karena dari daerah merah, langsung kita isolasi di rumah sakit," tegas Soekirman. (T06/d)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru