Sergai (SIB)- Mewakili Pemimpin Redaksi SIB, Kabiro Tebing-Deli Humala Siagian SSi didampingi wartawan di antaranya Robert Banjarnahor, Henderson Manullang, Rimpun H Sihombing, Jekson Turnip, Japet A Bangun dan M Reza Fahlefi menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya wartawan senior SIB Durahman Silitonga saat melayat di rumah duka, Sabtu (4/8) di Dusun III Desa Pekan Sialangbuah Kecamatan Telukmengkudu Serdangbedagai (Sergai).
"Mewakili Pemimpin Redaksi SIB, saya mengucapkan turut berdukacita yang sedalam-dalamnya atas kepergian senior, ayah, abang dan guru kami Durahman Silitonga," tutur Humala.
Durahman yang meninggalkan 1 anak, 1 menantu dan 1 cucu itu semasa hidupnya, sambung Humala, dikenal sebagai tokoh pers dan pejuang masyarakat di kalangan wartawan. "Beliau yang saat ini menjabat sebagai Ketua PWI Sergai dikenal gigih memperjuangkan pembangunan untuk kepentingan masyarakat, khususnya di Sergai melalui ide dan gagasan dalam karyanya di Harian SIB. Beliau juga terbilang berhasil meningkatkan taraf hidup maupun kesejahteraan keluarganya," jelasnya.
Selain itu, Humala menyebut, Durahman juga sempat diamanahkan masyarakat menjadi anggota DPRD Sergai periode 2004-2009. "Usai pengabdiannya, beliau kembali aktif menulis di Harian SIB. Banyak kenangan yang ditinggalkan beliau karena dirinya merupakan panutan bagi kami. Semoga keluarga yang ditinggal tetap tabah serta mendoakan Bapak Durahman agar tenang di Surga," papar Kabiro.
Ucapan dukacita juga datang dari Kapolres Sergai AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu SSos SIK MSi yang saat itu menyempatkan hadir ke rumah duka. "Beliau ini dikenal sebagai sosok orangtua, guru serta wartawan yang periang di jajaran Polres Sergai. Semoga, amal ibadah Almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa," ucap Kapolres.
Anak Durahman, Niar Br Silitonga menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada Pemimpin Redaksi Harian SIB, Kabiro Tebing-Deli, wartawan maupun koresponden yang telah dianggap membesarkan keluarga Almarhum. "Saya selaku anak dari bapak (Durahman), tidak akan melupakan SIB. SIB sudah menjadi bagian hidup kami dan jasa-jasanya tak akan pernah kami lupakan," tuturnya.
Diceritakan Niar, Durahman menghembuskan nafas terakhirnya sekira pukul 08.00 WIB, ketika sedang bersantai di depan teras rumahnya dan bersiap-siap pergi meliput berita. Saat bersantai, tiba-tiba dirinya mengeluhkan lemas. Selang berapa waktu, Durahman dinyatakan meninggal dengan tenang.
"Sehari sebelum kepergian Bapak, dirinya sempat bersenda gurau dengan teman-teman wartawan perihal hari ulangtahunnya ke-65 tahun yang jatuh pada Minggu (5/8). Tidak ada tanda-tanda penyakit yang menghampirinya. Rencananya, Bapak akan dimakamkan pada Selasa (7/8)," terang Niar. (MRF/h)
