Minggu, 22 Desember 2024

Sejumlah Siswa SD di Payalombang Sergai Muntah-muntah Setelah Minum Obat Filariasis

- Jumat, 06 Oktober 2017 11:17 WIB
307 view
Sergai (SIB) -Diduga setelah meminum obat Filariasis atau kaki gajah di Puskesmas Payalombang, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), sejumlah siswa sekolah dasar (SD) mengalami muntah-muntah disertai demam tinggi.

Hal itu diungkapkan salah seorang wali murid Tuti (37) kepada SIB, Kamis (5/10) di kediamannya di Dusun II desa setempat.

Tuti selaku orang tua siswa bernama Dafa Dwi Andika yang duduk di kelas 2 SD kepada wartawan mengatakan, sepulang sekolah, Senin (2/10) lalu anaknya yang telah diberi obat kaki gajah mengalami mual hingga muntah-muntah. Kemudian, pada keesokan harinya mendadak demam tinggi. Dari kondisi itu membuat pihak keluarga khawatir dan segera mengkonsultasikan hal tersebut ke Puskesmas setempat.

"Saya dan keluarga lainnya khawatir melihat kondisi Dafa mendadak muntah-muntah disertai demam tinggi setelah meminum obat kaki gajah pemberian Puskesmas Payalombang. Melihat kondisi seperti itu, kami langsung membawanya ke Puskesmas tersebut untuk diperiksa," kata Tuti.

Setelah diperiksa petugas Puskesmas, kondisi Dafa tetap seperti itu. Pihak Puskesmas mengatakan, bahwa yang dialami Dafa merupakan reaksi dari obat filariasis. "Memang seperti itu reaksinya bu setelah minum obat kaki gajah," ujar Tuti menirukan bahasa petugas Puskesmas kepadanya.

Ia juga menjelaskan, tahun sebelumnya putra keduanya itu tetap meminum obat kaki gajah dari Puskesmas. Namun, efek negatif dari obat itu tidak dialami anaknya. "Kita khawatir obat itu sudah tidak layak konsumsi. Apa obat itu telah kadaluarsa?," tanya ibu tiga orang anak itu sembari berharap agar putranya lekas sembuh dan bisa kembali bersekolah.

Kepala Puskesmas Payalombang dr Rosnani saat dihubungi melalui selulernya tidak menjawab. Sehingga SIB mengonfirmasi melalui penanggung jawab program Boru Tarigan dan mengatakan, bahwa keluhan yang timbul pada siswa itu merupakan reaksi obat pencegah kaki gajah (Diethylcarbamazine) yang membunuh cacing filaria.

"Reaksi itu termasuk wajar dan efeknya bersifat sementara. Nanti akan hilang sendirinya setelah tiga hari. Reaksi obat semakin terasa apabila di dalam tubuh sudah ada cacing filaria, cacing pita dan cacing krimy, seperti demam yang hilang timbul," ujarnya seraya menambahkan jika efek obat terus berlanjut segera datang ke Puskesmas Payalombang untuk ditangani. (C11/q)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru