Medan (SIB)- Rencana pembangunan private wing RSUD Dr Pirngadi Medan masih menunggu turunnya anggaran dari kementerian keuangan. Besarnya anggaran itu, kata Direktur RSUD Dr Pirngadi Medan dr Edwin Effendi MSc menunggu hasil investigasi dari tim yang turun ke rumah sakit.
"Tim dari Kemenkeu sudah turun dan kita masih menunggu hasilnya. Harapannya, bisa dilaksanakan tahun ini," ujar Edwin kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (15/3).
Dijelaskannya, rencana pembangunan private wing yang berlantai tujuh merupakan sambungan dari gedung yang sudah ada. Hal ini untuk memenuhi standard pelayanan internasional, sehubungan dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Private wing ini juga untuk menghempang masyarakat berobat ke luar negeri. Pembangunannnya juga sebagai kebanggaan Kota Medan melalui semangat kebersamaan, sesuai tugas dan fungsinya,†jelas Edwin. Menyikapi masih adanya keluhan pasien terutama di ruang pendaftaran pasien dan pengambilan obat. Edwin mengakui hal itu, karena pihaknya terus berupaya meningkatkan kenyamanan, keamanan dan keselamatan kepada masyarakat atau pasien yang datang.
"Antrean tetap ada, tapi kita selalu berusaha memperbanyak bangku bagi pasien yang antri di pendaftaran dan pengambilan obat," ujarnya. Dalam hal keamanan, katanya lagi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian yang melakukan pengawasan ketat di lingkungan rumah sakit. "Di IGD selalu ada petugas keamanan selain security rumah sakit untuk mengantisipasi bila terjadi gangguan keamanan seperti kalau ada keributan dan pencurian, karena di IGD kan banyak pasien yang datang," imbuh Edwin.
Begitu juga dengan keselamatan, tetap memberikan pelayanan sesuai Standar Operasional Prosedur yang selama ini memang sudah diberikan. "Jadi, kita tetap mengembangkan rumah sakit demi kenyamanan, keselamatan dan pelayanan yang diberikan," tutur Edwin.
Salah seorang keluarga pasien Fatimah (34) berharap rumah sakit milik Pemko Medan itu tetap lebih mengutamakan kepentingan pasien.
"Memang kita harus menunggu kalau mau berobat baik di ruang pendaftaran dan pengambilan obat. Memang sudah lumayanlah jumlah petugas yang melayani. Tapi, kalau bisa ditambah lagi petugasnya," harap ibu warga Medan yang mau berobat saat berada di ruang pendaftaran. Begitu juga yang diungkapkan pasien Iwan (27) saat menunggu obat di ruang tunggu.
"Kalau bisa, petugasnya ditambah lagi, karena nunggu obatnya bisa menunggu lama. Apalagi, kalau kita datang kesini sudah siang setelah dari poli tempat kita berobat," pintanya.
(A18/ r)