‘Mafia’ Pupuk Sering Catut Nama Petani

Sergai (SIB)- Petani di Serdang Bedagai (Sergai) berharap agar pemerintah kabupaten (Pemkab) menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi dan obat-obatan untuk pertanian menjelang musim tanam yang akan datang. “Sebaiknya, ada tim khusus yang mengawasi peredaran pupuk bersubsidi sehingga peredarannya tepat sasaran kepada petani,” tegas R Sidabutar didampingi masyarakat petani Tanjung Beringin, Sergai kepada SIB, Rabu (6/5). 

Selama ini, lanjut mereka, masyarakat petani menjadi objek bisnis para mafia pupuk. Dengan berbagai cara seperti mencatut nama petani, ataupun dengan merekayasa, sehingga jatah pupuk bersubsidi yang seharusnya menjadi hak petani, ternyata dijual ke pihak lain dengan harga lebih tinggi. “Jadi, petani selalu menjadi korban pembodohan,” ujar mereka menambahkan.

Mereka juga menyampaikan keluhannya, bahwa pada musim kemarin di daerahnya, sejumlah petani mengalami gagal panen. Produksi padi per rantenya jauh dari harapan ketika panen. Sebaiknya, dinas terkait respon dan peduli  terhadap kondisi yang dialami petani. Misalnya, selain soal pupuk dan obat-obatan, juga terhadap ketersediaan air. “Bagaimana petani menanam padi, kalau air tak ada,” keluh mereka.

Saat ditanya soal harga gabah, petani pun mengaku belum ada jaminan bagaimana harga jual bisa menguntungkan. Pemerintah juga harus mampu memberi jaminan bagaimana harga jual gabah bisa tinggi, sehingga  petani tidak terus merugi. Soalnya, menurut petani, banyak sekali problema yang mereka hadapi mulai bibit ditanam hingga masa panen.

“Pupuk, obat-obatan, air, belum lagi cuaca yang tidak menentu sehingga kurang mendukung pertumbuhan tanaman padi di areal sawah,” kata mereka menutup. (A26/q)