Persoalan itu di antaranya adalah sulit memperoleh modal, lahan makin sempit, sulit mendapat benih unggul, harga pupuk dan pestisida terlalu mahal, harga hasil pertanian tidak menentu serta minimnya teknologi pertanian.
"Itulah beberapa persoalan petani. Kita harapkan Pemkab Simalungun respontif menyikapi hal tersebut," kata Ketua Koptan Juma Bolon Edwin ST, Selasa (15/4/2025).
Baca Juga:
Dia menerangkan, persoalan itu kerap membuat ekonomi petani stagnan, karena tidak ada solusi secara signifikan, sehingga petani pasrah dengan hasil yang diperoleh.
Menurutnya, dari beberapa kendala itu, yang paling sering dikeluhkan petani adalah permodalan, harga pupuk dan pemasaran hasil pertanian, dimana tidak ada kepastian harga.
Baca Juga:
"Kalau cara cocok tanam dan masalah hama, sudah bisa diatasi petani. Bahkan, pestisida dan pupuk apa yang diperlukan, petani sudah paham. Masalahnya, uang untuk membeli itu," katanya.
Untuk itu, dia berharap kepada Pemkab Simalungun mengambil solusi dalam mengatasi hal tersebut, supaya kesejahteraan petani terwujud secara merata. (**)
Jakarta(harianSIB.com)Harga emas Antam yang dipantau dari laman Logam Mulia Rabu (16/4) mengalami kenaikan Rp20.000 dari semula Rp1.896.000
Jakarta(harianSIB.com)Wakil Presiden ke10 dan ke12 RI, Jusuf Kalla, mengingatkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini sedang tidak dal
Jakarta(harianSIB.com)Konsumsi berlebih kalori, garam, dan lemak saat Lebaran berpotensi menyebabkan kenaikan berat badan, tekanan darah tin