Senin, 14 April 2025

Terima Audiensi BPJS Kesehatan, Mahyaruddin Salim : Kesehatan Prioritas Utama Pemko Tanjungbalai

Hendri Damanik - Jumat, 11 April 2025 15:52 WIB
111 view
Terima Audiensi BPJS Kesehatan, Mahyaruddin Salim : Kesehatan Prioritas Utama Pemko Tanjungbalai
(Foto Dok/Diskominfo Tanjungbalai)
TERIMA AUDiENSI : Wali Kota Tanjungbalai Mahyaruddin Salim Batubara menerima audiensi jajaran BPJS Kesehatan Kisaran di ruang kerjanya, Jumat (11/04/2025).
Tanjungbalai(harianSIB.com)
Wali Kota Tanjungbalai Mahyaruddin Salim Batubara menegaskan bahwa program kesehatan prioritas utama Pemko Tanjungbalai.

Hal itu diungkapkan Mahyaruddin Salim saat menerima audiensi jajaran BPJS Kesehatan Kisaran di ruang kerjanya, Jumat (11/4/2025).

Dia mengatakan upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan di Kota Tanjungbalai harus terus ditingkatkan. Ia menyoroti pentingnya pembenahan di bidang kesehatan agar layanan kesehatan baik di Puskesmas dan RSUD dapat terus ditingkatkan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat

Baca Juga:

"Kami siap untuk berkolaborasi. Kesehatan adalah fondasi utama dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter," katanya seraya menanyakan capaian kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kota Tanjungbalai.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kisaran Sri Widyastuti menyampaikan apresiasi atas dukungan yang selama ini diberikan Pemerintah Kota Tanjungbalai terhadap pelaksanaan program JKN.

Baca Juga:

Ia berharap sinergi yang telah terjalin dapat terus ditingkatkan demi menjamin akses layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.

Dijelaskan, hingga 1 April 2025 sebanyak 183.139 Jiwa (97,45% dari total penduduk semester II) dan threshold keaktifan peserta 150.499 jiwa (80,08%) di Kota Tanjungbalai telah terdaftar sebagai peserta JKN aktif. Angka ini mencerminkan cakupan sebesar 80,08 persen.

Meski belum menyentuh angka 100 persen, pencapaian ini dinilai cukup baik. Namun demikian, ia menekankan pentingnya validasi dan pemutakhiran data secara berkala, khususnya terhadap peserta yang sebelumnya terdaftar melalui skema pembiayaan APBN dan kini berstatus tidak aktif akibat pemutakhiran data oleh Kementerian Sosial.


Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru