Dalam paparannya, Supervisor JGEC Andreas Siregar berkolaborasi dengan Ramasari Siadari selaku perwakilan RSO/TSK AGS (Ace Global Service) mengatakan, JGEC merupakan sebuah lembaga pendidikan di bawah naungan Kemendikbud yang fokus memberikan kursus bahasa Jepang dan kursus persiapan ujian SSW (Specified Skilled Worker) bagi yang ingin bekerja ke Jepang dengan visa SSW.
Dijelaskan Andreas, JGEC hadir sejak November 2019 dengan misi membantu dan mempermudah banyak orang yang ingin merubah nasib bekerja di Jepang melalui kolaborasi antara AGS dengan JGEC sesuai keinginan calon pekerja.
Baca Juga:
"Baik itu bidang perhotelan, pertanian, peternakan, perawat lansia, pengelola makanan hingga di restoran. Jadi, bebas memilih sesuai dengan keinginan," ungkapnya.
Saat ini, kata Andreas, JGEC telah hadir di 15 cabang di seluruh Indonesia, seperti Medan Denai, Medan Tembung, Manado, Palu, Jakarta (5 cabang), Jawa Timur dan Jawa Barat.
Baca Juga:
Bahkan, lanjut dia, sudah ada kerja sama dengan Pemerintah Kota Tomohon, Kabupaten Sangihe dan Sulawesi Utara yang memberikan beasiswa kepada masyarakat untuk bisa berangkat ke Jepang.
"Sampai tahun 2024, kita sudah memberangkatkan sebanyak 550 putra putri dari berbagai daerah di Indonesia," ujarnya,
Pada kesempatan itu, Andreas mengedukasi siswa-siswi agar mampu berbahasa Jepang di level N4 sekaligus mendapatkan sertifikat SSW.
"Nah, setelah mampu lulus dan mendapatkannya, nanti secara otomatis diterima di perusahaan Jepang. Jadi, tinggal kita pilih sesuai keinginan, bekerja di mana dan di bagian apa," urainya.
Adapun persyaratan yang perlu diperhatikan apabila berminat, yakni berusia maksimal 30 tahun baik putra maupun putri, mengikuti tes dan memiliki daya belajar tinggi.
Sebelum ke Jepang, dimulai dari pembelajaran bahasa Jepang selama empat sampai lima bulan, ujian sertifikasi, pencocokan kerja, interview dengan pihak Jepang, Medical Check Up dan pembuatan paspor, tanda tangan kontrak kerja ke Jepang, pengurusan surat perjanjian kerja dan surat izin tinggal (COE), pembuatan EKTKLN di BP2MI dan pembuatan visa.
Terpisah, Kepala SMA N 1 Sidamanik Saor Boni Tua Sihotang SPd MSi mengapresiasi JGEC yang telah peduli dan memberikan edukasi kepada siswa-siswi khususnya kelas XII SMA.
"Dalam kehidupan ini, cukup banyak tantangan. Tetapi, kita juga punya berbagai kesempatan dan peluang. Tergantung bagaimana kita memanfaatkan peluang itu. Kesempatan ini terkhusus bagi siswa kami yang belum melanjutkan kuliah," tuturnya. (**)
Tanjungpinang(harianSIB.com)Pesawat Garuda Indonesia mengalami insiden ban copot saat mendarat di Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjungpin
Jakarta(harianSIB.com)Mitra dapur program Makan Bergizi Gratis di bawah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kalibata, Jakarta Selatan, be
Jakarta(harianSIB.com)Sebanyak 29 hakim telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi selama kurun waktu 13 tahun, sejak 2011 hingga 2024