Kamis, 13 Maret 2025

Air Sungai di Sergai Menghitam Diduga Tercemar Limbah Pabrik Tapioka

Rimpun H Sihombing - Senin, 24 Februari 2025 21:48 WIB
316 view
Air Sungai di Sergai Menghitam Diduga Tercemar Limbah Pabrik Tapioka
Foto: SNN/Rimpun H Sihombing
Pihak Dinas Lingkungan Hidup Sergai meninjau lokasi dan mengambil sampel air sungai yang diduga tercemar limbah, Senin (24/2/2025).
Sergai(harianSIB.com)

Air Sungai Bedagai dan Sungai Rambung di Kecamatan Seirampah, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), menghitam diduga tercemar limbah dari pabrik tapioka.

Selain menghitam, air sungai tersebut juga mengeluarkan aroma bau busuk dan mematikan beberapa jenis ikan di aliran sungai tersebut.

Baca Juga:

Rendy (39), warga Desa Cempedak Lobang, Kecamatan Seirampah, Senin (24/2/2025), mengatakan, air Sungai Rambung sudah tercemar selama tiga hari.


Baca Juga:
Warga menunjuk air Sungai Rambung yang menghitam diduga tercemar limbah pabrik tapioka, Senin (24/2/2025). (Foto: SNN/Rimpun H Sihombing)

"Sejak Sabtu (22/2/2025) sampai hari ini, air sungai masih berwarna hitam. Kemarin banyak ikan yang mati dan mengambang akibat tercemar limbah," ujarnya.


Limbah yang datangnya dari hulu sungai, lanjutnya, juga mencemari aliran Sungai Bedagai di Seirampah. Beberapa warga juga mengalami gatal-gatal.

Rendi meminta pemerintah maupun pihak kepolisian segera mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan yang diduga menjadi penyebab pencemaran tersebut.

"Ada pabrik tapioka, yakni PT Florindo Makmur di hulu sungai. Saya menduga kuat pabrik itu selalu membuang limbah ke sungai. Jika kita telusuri, maka akan terlihat limbah dibuang ke sungai," terang Rendy.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sergai, Hedi Novria mengatakan, pihaknya sudah turun ke lokasi melakukan peninjauan dan mengambil sampel air sungai.

"Kami melihat langsung air dari bak penampungan limbah dibuang ke sungai. Namun, kami belum bisa memastikan apakah limbah tersebut berbahaya atau tidak, tergantung pada hasil pemeriksaan sampel air yang kami ambil," ujar Hedi.

Sementara itu, pihak PT Florindo Makmur belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan pencemaran air sungai ini. Petugas Keamanan PT Florindo Makmur, Suriadi mengatakan, pimpinan perusahaan sedang tidak berada di tempat karena sedang merawat orang tuanya yang sakit.

"Pimpinan perusahaan tidak ada di kantor, orang tuanya sedang sakit," kata Suriadi.

Pencemaran dua aliran sungai ini telah menimbulkan keresahan warga sekitar. Pemerintah dan pihak penegak hukum diharapkan segera menindaklanjuti temuan ini dan memberikan sanksi kepada perusahaan yang terbukti mencemari lingkungan demi melindungi ekosistem dan kesehatan masyarakat setempat. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru