Satgas Serapan Gabah Nasional dan Bulog Sibolga Tinjau Panen Padi di Sibabangun

Tapteng (harianSIB.com)
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) menunjukkan komitmennya untuk melindungi petani dan mempercepat tercapainya swasembada pangan dengan menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram (kg).

Hal ini sesuai dengan Keputusan Kepala Bapanas Nomor 14 Tahun 2025 yang menggantikan keputusan sebelumnya. Selain itu, kebijakan ini juga menghilangkan rafaksi harga gabah, yang selama ini menjadi kendala dalam harga jual gabah petani.

Satgas Serapan Gabah Nasional bersama Bulog Sibolga turun langsung meninjau proses panen padi di daerah Sibabangun dan memastikan seluruh padi hasil panen para petani dapat dijual kepada Perum Bulog dengan harga pemerintah Rp 6500 per kilogramnya.

Baca Juga:

• Polisi Kini Memantau Ketat Aktivitas Penggilingan Padi
• Lapas Pancurbatu Panen Raya Ikan Mas, Dukung Program Swasembada Pangan

LO Kolonel (Purn) Ali Napia Pasaribu mengatakan, tujuan mereka turun langsung bersama Bulog Sibolga ke petani-petani, guna pencapaian target swasembada pangan di 2025 yang telah dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

"Badan Pangan Nasional menargetkan 70 persen dari total 3 juta ton setara beras dapat diserap pada semester pertama 2025. Kita mengajak semua pihak untuk bersinergi demi mewujudkan target tersebut," ujarnya, di Sibabangun, Tapteng, Rabu (19/2/2025).

Baca Juga:

• Siswa SMA N 1 Sibabangun Torehkan Prestasi Hingga Kancah Nasional
• Pemerintah Hentikan Sementara Penjualan Beras SPHP, Bulog Fokus Serap Gabah Petani

Tim Satgas Sergab ini juga menyarankan dengan langkah-langkah strategis yang telah diterapkan, pemerintah optimistis target swasembada pangan dapat tercapai, sambil tetap menjaga kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.

"Penetapan HPP GKP yang lebih tinggi diharapkan dapat memberikan perlindungan lebih bagi petani, sehingga mereka tetap semangat berproduksi untuk mendukung swasembada pangan," jelas Ali.

Sementara itu, Kepala Bulog Sibolga Junedi Damanik berharap agar masyarakat bisa langsung menjual gabahnya pada perum Bulog Sibolga.

"Kita ditugaskan negara untuk membantu masyarakat dalam peningkatan perekonomian petani dengan langsung beli pada para petani dengan harga nasional yang sudah ditentukan. Harapan kita agar para petani kita bisa menjual gabahnya usai panen kepada Bulog," ucapnya.

Terkait para agen agen yang selama ini beraktivitas langsung pada masyarakat petani, Kepala Bulog Sibolga mengharapkan penyesuaian harga pada tingkat petani. Dan harus mengikuti standar harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

"Kita telah sosialisasikan pada mereka agar bisa menerapkan harga sesuai dengan aturan pemerintah. Dan itu semua ada mekanisme yang harus diikuti," kata Junedi.

Camat Sibabangun, Romulus Simanullang mengapresiasi atas kunjungan tim satgas turun ke sawah petani. Ia katakan, dengan ditetapkannya harga gabah kering panen membuat proyeksi produksi beras kini mulai menjanjikan dari para petani di daerah khususnya di Tapanuli Tengah.

"Saya atas nama pemerintah Kecamatan Sibabangun mengapresiasi program pemerintah dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasional ini. Dan lewat peran Bulog yang langsung membeli padi ke masyarakat, tentunya akan menambah nilai ekonomi bagi masyarakat disini, terutama para petani sawah," ungkap Camat Sibabangun.

Romulus juga berharap, program pemerintah lewat perum Bulog yang menampung gabah hasil pertanian masyarakat bisa terus berjalan dan mampu mengangkat jeratan para tengkulak yang mencekik perekenomian petani.

"Diharapkan dengan turunnya Bulog langsung ke petani, masyarakat bisa terlepas dari para agen gabah yang membuat harga pagi hasil panen pada setiap musim asal asalan," tuturnya.

Dalam kunjungan ini, turut hadir Danramil 04/Pinangsori, Lurah Sibabangun dan para pendamping Pertanian serta para petani lokal. (*)