
Kapal Angkut Bahan Bakar Terbakar di Sungai Kongo, 143 Orang Tewas
Kinshasa(harianSIB.com)Kapal yang mengangkut bahan bakar terbakar dan terbalik di sebuah sungai di Republik Demokratik Kongo. Sedikitnya 143
Solhot Silaban (64) tinggal bersama istrinya, Rosmian Marbun, yang setia menemani dalam rumah berukuran 3x5 meter, berdinding papan berlantai semen.
Baca Juga:
Pria lansia ini memiliki keseharian sebagai buruh tani di kebun pisang yang bukan miliknya. Meskipun mendapatkan upah yang tidak besar, dirinya merasa lega masih diberikan pekerjaan oleh warga lain. Setidaknya pendapatannya hari ini bisa membeli seliter beras dan lauk seadanya.
Rosmian menyampaikan perasaan sedih mulai bergejolak apabila mereka mendengar warga lain berbondong-bondong menjemput bantuan sosial sesuai undangan dari pemerintah desa. Jangankan BLT, bantuan susu lansia program dari dana desa juga mereka belum pernah dapatkan.
Baca Juga:
"Jangankan beras, susu lansia pun tak pernah kami rasakan," kata Rosmian dengan mata berkaca-kaca.
Kondisi ekonomi yang tidak menentu membuat pasangan renta ini berharap agar pemerintah dapat memperhatikan keluarga pra sejahtera seperti mereka.
"Kami hanya petani pisang, sedikit bantuan saja sudah bisa sangat membantu perekonomian kami," harap Solhot.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Desa Sipakpahi Pasaribu Tobing, Odor Maria Marbun menjawab, Solhot dan Rosmian tidak pernah melapor ke pemerintah setempat.
"Mereka pindahan dari Pekanbaru dan belum pernah melapor kepada saya. Dan tidak pernah mau bicara dengan saya dan tidak mau datang ke rumah saya. Dan mereka pun mengurus pindah ke Desa Sipakpahi mengurus langsung ke Capil dan tidak melapor ke saya," katanya kepada SIB, Senin (3/2/2025) pagi.
Odor meminta Wartawan SIB tidak memperpanjang berita ini karena dianggap memberikan dampak buruk terhadap citranya sebagai kepala desa.
"Sebelumnya ibu dapat nomor kontak saya dari mana ya? Boleh dikirim ke kita sebelumnya? Saya rasa ini tidak perlu diperpanjang lagi," ucapnya, Senin (3/2/2025).
Menurutnya, pasutri lansia tersebut sengaja pindah dari Pekanbaru ke Desa Sipakpahi hanya untuk merusak pemerintahannya.
"Karena ini semua unsur sakit hati, mereka tidak setuju saya jadi kepala desa sehingga mereka pindah dari Pekanbaru untuk merusak pemerintah saya di Desa Sipakpahi," bebernya.
"Saya rasa masih banyak lagi warga kita yang lebih layak dibantu dibandingkan orang tersebut karena saya tahu betul watak dan tingkah lakunya," katanya. (*)
Kinshasa(harianSIB.com)Kapal yang mengangkut bahan bakar terbakar dan terbalik di sebuah sungai di Republik Demokratik Kongo. Sedikitnya 143
Tapteng(harianSIB.com)Wakil Bupati Tapanuli Tengah, Mahmud Efendi menghadiri halalbihalal Hari Raya Idul Fitri 1446 H/2025 M yang dilaksan
Sibolga(harianSIB.com)Pimpinan DPRD Kota Sibolga Jamil Zeb Tumori mengunjungi Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut di Medan terkait akan beroper
Jakarta(harianSIB.com)Tagar SaveSmansaBandung digaungkan para alumni SMAN 1 Bandung setelah terbitnya putusan Pengadilan Tata Usaha Negara