Dengan membawa tuntutan yang sama khususnya masalah dugaan penculikan atas pejabat eselon II di Lingkungan Pemkab Toba, Aliansi Masyarakat Toba menyayangkan sikap ataupun respon dari Bupati Toba Poltak Sitorus, Sekretaris Daerah Toba Augus Sitorus selaku pejabat pembina kepegawaian daerah dan juga Kabag Hukum Sekretariat Pemkab Toba Lukman Siagian atas dugaan penculikan ini.
Johan Pangaribuan mewakili Aliansi Masyarakat Toba menyampaikan, sangat menyayangkan sikap Pemkab Toba yang terkesan sepertinya ada pembiaran. Ada apa dengan Pemkab Toba? Bahkan Bupati Toba Poltak Sitorus sepertinya belum pernah menyampaikan secara langsung ke publik tentang peristiwa penculikan pejabat eselon II di Lingkungan Pemkab Toba yang baru kali pertama ini terjadi selama daerah ini mekar dari kabupaten induk Kabupaten Tapanuli Utara.
Baca Juga:
Pemkab Toba juga terkesan seolah - olah ada pembiaran dengan tidak adanya pendampingan terhadap korban Sopian Sitorus dalam hal kasus penculikan. " Ini sangat kita sayangkan dan kita prihatinkan, " ujar Johan.
Hal senada juga dilontarkan Desima Gultom yang menyampaikan bahwa kasus dugaan penculikan pejabat di lingkungan Toba ini seolah - olah tidak begitu disikapi pemerintah daerah Toba.
Baca Juga:
Desima juga menyayangkan bagaimana para Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa bekerja dengan nyaman jika peristiwa seperti ini terjadi namun kesannya pemerintah daerah tidak memberi kepastian dan kenyamanan dalam bekerja. Mengingat dugaan penculikan ini sendiri berkaitan dengan pekerjaan ataupun tugas dari Sopian Sitorus selaku Plt Kepala Dinas PUPR.
" Selain masalah pendampingan hukum, kita juga mempertanyakan soal pendampingan kepada kepada keluarga Sopian Sitorus yang tentunya mengalami trauma, " ungkapnya.
Guna mendengar aspirasi yang disampaikan Aliansi Masyarakat Toba, Pemerintah Kabupaten Toba diwakili Sekretaris Daerah Toba, Augus Sitorus menerima aspirasi dimaksud. Walau pengunjukrasa juga minta agar Bupati Toba Poltak Sitorus untuk dapat hadir mendengarkan suara dan tanggapan dari orang nomor satu di Pemkab Toba ini terkait penculikan dimaksud.
Namun harapan yang diinginkan masyarakat guna mendengar suara Bupati Toba terkait masalah penculikan ini tidak bisa karena Bupati Toba Poltak Sitorus tidak hadir ke tengah - tengah masyarakat Toba yang datang menyampaikan aspirasinya.
Kepada Aliansi Masyarakat Toba, Sekdakab Toba Augus Sitorus mengatakan, bahwa kasus dugaan penculikan tersebut saat ini telah ditangani pihak penegak hukum. Oleh karenanya, Augus minta agar sama - sama menghormati proses penyelidikan dan penyidikan yang sedang bergulir saat ini di Polres Toba.
"Korban (Sopian red) telah membuat laporan ke Polres Toba, mari kita sama - sama tunggu hasilnya. Mari kita hormati proses yang sedang ditangani Polres Toba saat ini," sebutnya.
Pemkab Toba sendiri telah memberikan pendampingan hukum melalui Kabag Hukum kepada Sopia. Sitorus. Mereka terus melakukan komunikasi dengannya terkait masalah ini. Termasuk juga dengan masalah trauma dari keluarga. (*)
Tebingtinggi (harianSIB.com)Sebanyak 2 unit rumah toko (Ruko) yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Pabatu, Kecamatan Padanghulu,
Medan (harianSIB.com)Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Sidorame memperingati Jumat Agung pada Jumat, 18 April 2024. Perayaan itu di
Jakarta (harianSIB.com) Pendiri Sanggar Tari Simalungun Home Dancer (Sihoda), Laura Tias Avionita Sinaga, menemui Anggota DPD RI Pdt Pe