Pemko Tebingtinggi Salurkan Bantuan Pembangunan RTLH kepada 39 Keluarga Kurang Mampu

Tebingtinggi (harianSIB.com)
Pemko Tebingtinggi memberikan Bantuan Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (BP-RTLH) kepada 39 keluarga kurang mampu yang tersebar di seluruh Kota Tebingtinggi. Bantuan tersebut diserahkan langsung Pj Wali Kota Tebingtinggi, Moettaqien Hasrimi, pada Rabu (13/11/2024), di Kelurahan Tanjung Marulak Hilir.

Pj Wali Kota menyampaikan, Pemerintah Kota Tebingtinggi melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan bertanggung jawab dalam upaya pemenuhan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Tebingtinggi.

"Dinas Perkim terus mengupayakan agar masyarakat Tebingtinggi yang memiliki Rumah Tidak Layak Huni dengan kepemilikan tanah sendiri dapat meningkatkan kualitas rumah menjadi Rumah Layak Huni," katanya.

Baca Juga:

• Pj Ketua Dekranasda Tebingtinggi Hadiri Gebyar Kriya Nusantara 2024
• Pj Wali Kota Tebingtinggi Terima Penghargaan Anugerah Sahabat Pers SPS

Ia juga menambahkan, penerima bantuan pembangunan RTLH tahun 2024 tercatat ada 39 keluarga yang tersebar di beberapa kecamatan, yaitu Kecamatan Rambutan 25 rumah, Bajenis 4 rumah, Padang Hulu 5 rumah dan Padang Hilir 5 rumah.

"Saya berpesan kepada para penerima bantuan agar rumah yang telah dibangun ini dapat dipelihara dengan baik, dijaga kebersihannya, sehingga tercipta hunian yang ramah lingkungan dan bebas dari kawasan kumuh," harapnya.

Baca Juga:

• Forum Strategis Kota Tebingtinggi Dukung Pilkada Damai
• Pimpinan dan Anggota Segel Kantor DPRD Sibolga, Ketua Dewan Belum Berkomentar

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan, Chairun Nasrin Nasution, menjelaskan besaran bantuan yang diberikan kepada masing-masing penerima.

"Melalui APBD Kota Tebingtinggi, bantuan yang diterima untuk setiap keluarga penerima BP-RTLH sebesar Rp20.000.000, terdiri dari Rp17.500.000 untuk bahan bangunan dan Rp 2.500.000 untuk jasa tukang," jelasnya.

Usai penyerahan bantuan secara simbolis, Pj Wali Kota meluangkan waktu untuk bercengkrama dengan masyarakat, mendengarkan aspirasi serta keluhan dari warga yang hadir. (*)