Kamis, 24 April 2025

Warga Desa Pematang Kuala Bergotong Royong Perbaiki Pintu Air Bendungan yang Jebol

Sutan S Silaen - Kamis, 12 September 2024 15:53 WIB
426 view
Warga Desa Pematang Kuala Bergotong Royong Perbaiki Pintu Air Bendungan yang Jebol
Foto SIB News Network SNN/Sutan Silaen)
BPD bersama kelompok tani, dan P3A, serta masyarakat Desa Pematang Kuala bergotong-royong menutup pintu air otomatis bendungan yang jebol, Kamis (12/9/2024).
Serdang Bedagai (harianSIB.com)
Masyarakat Desa Pematang Kuala, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), bergotong-royong memperbaiki salah satu pintu air otomatis Bendungan Alur Sungai Bogak yang rusak di Dusun I, desa tersebut. Bendungan ini penting untuk mengairi persawahan warga Desa Pematang Kuala dan sebagian wilayah persawahan di Desa Bogak Besar.

Pantauan SIB News Network (SNN) di lokasi, Kamis (12/9/2024), menunjukkan bahwa bendungan ini dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Sergai pada tahun 2021, sebagaimana terlihat dari logo Pemkab Sergai yang terpasang di pintu air tersebut. Bendungan ini memiliki lima pintu air otomatis berbahan fiber dan dua pintu air manual.

Diduga, bahan fiber yang digunakan tidak mampu menahan kuatnya pasang-surut air di alur Sungai Bogak, sehingga salah satu pintu air otomatis pecah dan jebol.

Baca Juga:

Menurut Indra Putra, tokoh masyarakat Desa Pematang Kuala, masyarakat petani bersama-sama mengumpulkan dana secara swadaya untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Dana tersebut dikumpulkan melalui kelompok tani dan anggota Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A) Desa Pematang Kuala.

"Demi kepentingan petani, kami menggunakan dana swadaya masyarakat, yang dikumpulkan oleh kelompok tani, P3A, dan juga masyarakat Desa Pematang Kuala," ujar Indra.

Baca Juga:

Indra juga menambahkan bahwa bukan hanya pintu air otomatis yang rusak, tetapi atap bendungan juga roboh akibat angin kencang sekitar enam bulan lalu.

Awaludin, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pematang Kuala, berharap agar Pemkab Sergai segera memperbaiki pintu air yang rusak. Menurutnya, kerusakan ini berpotensi menyebabkan air laut masuk ke areal persawahan, yang dapat merusak tanaman padi.

"Jika air laut pasang besar dan masuk ke sawah, tanaman padi masyarakat bisa rusak," kata Awaludin.

Kegiatan gotong-royong ini diikuti oleh BPD Desa Pematang Kuala, Ketua Kelompok Tani Mekar, Sarwono, Ketua P3A Desa Pematang Kuala, Suhartono, serta warga petani setempat. (*)

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru