Rabu, 05 Februari 2025

Nisel Dilanda KLB Malaria dan DBD, Dinkes Sumut dan Kemenkes Turunkan Tim

Redaksi - Senin, 19 Agustus 2024 10:31 WIB
327 view
Nisel Dilanda KLB Malaria dan DBD, Dinkes Sumut dan Kemenkes Turunkan Tim
Foto: Dok/Dinkes Sumut
RAWAT: Perawatan pasien di Puskesmas P Telo, Kabupaten Nisel, Provinsi Sumut, Jumat (16/8) malam.
Medan (SIB)
Penanganan Kasus Luar Biasa (KLB) Malaria dan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Provinsi Sumut sudah semakin intensif dilaksanakan.


Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut Drs Basarin Yunus Tanjung MSi menyampaikan, tim dari Dinas Kesehatan Sumut telah berangkat ke Kabupaten Nisel, Minggu (18/8/2024), pukul 11.40 WIB. "Tim ini akan bergabung dengan tim dari pusat yang telah tiba lebih dulu pada Sabtu (17/8)," kata Basarin kepada wartawan, Minggu (18/8), dikutip dari Harian SIB.


Tim dari Dinas Kesehatan Sumut itu terdiri dari lima orang yaitu dr Nora Violita (Kasie P2PM & Survim), M Fatan (Program Malaria & Vektor), Veralina (Pj Program Arbovirosis), Wahyuni (Program Surveilans) dan Winda (UPT Labkesda Sumut), akan terjun langsung ke lapangan.

Baca Juga:

"Mereka akan membawa logistik penting, termasuk 200 kotak Obat Malaria (OAM) DHP, satu kotak Obat Malaria (OAM) Primaquin, serta satu paket Lab Kit Malaria," sebut Basarin.


Ia menjelaskan, tim dari pusat yang telah lebih dulu tiba di Nisel telah membawa logistik tambahan berupa RDT Combo dan NS1 untuk skrining DBD, RDT Malaria 1.000 tes (40 kotak), 50 liter insektisida, 1000 kelambu berinsektisida (LLIN), serta Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan balita.

Baca Juga:

"Tim pusat ini terdiri dari satu orang dari Pusat Krisis Kemenkes, Bapak Bambang, satu orang dari Timja Malaria Kemenkes RI, ibu Eza, serta satu orang dari Timja Arbovirosis," terangnya.


Basarin juga menyampaikan kondisi di Nisel yang cukup memprihatinkan. Di mana, sejak Januari hingga 17 Agustus 2024, telah tercatat sudah 730 kasus Malaria di kabupaten tersebut. Sementara, kasus DBD mencapai 248 kasus, dengan tambahan 20 kasus di Pulau-pulau Batu seperti Pasar Pulau Tello 9 kasus, Onaya 3 kasus, Sinauru 1 kasus, Orahili Pulau Tello 1 kasus, Ziangbiang 1 kasus, Hiliamodula 1 kasus, Siefa Banua 1 kasus, Bawodobora 1 kasus, Simaluaya 1 kasus dan Sebuasi 1 kasus.



Berbagai langkah telah dilakukan untuk menangani KLB ini. Posko telah dibentuk di Teluk Dalam di bawah komando Sekda Nisel, serta dua pos penanggulangan KLB DBD dan Malaria di Pulau Tello dan Pulau Simuk. "Selain itu, rapat koordinasi dengan BPBD Sumut telah dilakukan pada 16 Agustus 2024," jelasnya.


Tim Dinas Kesehatan Sumut akan melakukan berbagai tugas pokok, seperti skrining, pengobatan, dan perawatan pasien, serta penyelidikan epidemiologi (PE) untuk DBD dan Program Malaria. Mereka juga akan melaksanakan fogging, penyemprotan dinding rumah (IRS) untuk Malaria, serta penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat.


"Selain itu, tim akan melakukan surveilans ketat untuk memantau perkembangan KLB dan berkoordinasi dengan pihak terkait," tuturnya. Di sisi lain, Basarin juga menyampaikan, Kepala Dinas Kesehatan Nisel dijadwalkan akan turun ke lapangan bersama Danramil, Senin (19/8).


Sementara itu, Bupati Nisel bersama Forkopimda akan mengunjungi Pulau-pulau Batu pada Rabu, 21 Agustus 2024, didampingi Tim Dinkes Sumut. "Rapat koordinasi lebih lanjut akan dilaksanakan pada Minggu (18/8) malam, di Aula Rumah Dinas Bupati Nisel, setelah Tim Dinas Kesehatan Sumut tiba di sana," pungkasnya. (**)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru