Seorang Anggota TNI Tewas Digilas Truk di Jalinsum Tanjungmorawa
Tanjungmorawa (harianSIB.com)Seorang anggota TNI tewas mengenaskan digilas truk kontainer saat melintas di jalan tikungan Jalinsum Dusun III
Ketua Umum Forpemas Habornas Parasman Pasaribu kepada wartawan, Kamis (11/7/2024) mengatakan, Habornas yang berada di Kabupaten Toba meliputi tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Habinsaran, Kecamatan Borbor dan Kecamatan Nassau. Ketiga kecamatan ini sangat tertinggal di Sumut, daerahnya terpencil, di pegunungan yang terisolir. Selama ini masyarakatnya selalu "nrimo" (menerima apa adanya) dan tidak banyak menuntut.
"Ketertinggalan Habornas disebabkan rusaknya jalan provinsi. Jalan ini dibiarkan rusak selama 30 tahun, tidak pernah diperhatikan bahkan terkesan adanya pembiaran. Sehingga kami merasa Habornas belum pernah merdeka. Untuk itulah kami membentuk Forpemas Habornas, untuk mengejar ketertinggalannya dari kecamatan lain di Kabupaten Toba," kata Parasman Pasaribu.
Baca Juga:
Dia menjelaskan, jalan provinsi yang terletak di Habornas sepanjang 143,5 km terdiri atas ruas jalan:
1.Silimbat-Parsoburan =40 km
2.Parsoburan-Batas Labura =40,5 km
3.Parsoburan-Borbor-Pangururan-Janji Maria =40 km
4.Borbor-Batas Taput=23 km.
Jalan provinsi ini diantaranya rusak berat sepanjang 68 km, bahkan sebagian belum pernah diaspal sejak dibangun, atau tidak pernah diaspal sejak alih status dari jalan kabupaten menjadi jalan provinsi selama 30 tahun belakangan.
Baca Juga:
"Kami sudah berusaha menemui pejabat-pejabat terkait dengan pembangunan jalan provinsi dimaksud, diantaranya, audiensi dengan Ketua DPRD Sumut, dua kali RDP dengan komisi D, dan 2 kali audiensi dengan Kadis PUPR Sumut. Bahkan pada 27 Juli 2023 melakukan aksi damai, di depan Istana Negara dan perwakilan kami diterima di sekretariat negara," terangnya.
Dengan usaha-usaha mereka tersebut, Habornas mendapatkan jatah perbaikan jalan sepanjang 12,9 km yang dianggarkan pada tahun 2023 dari dana proyek multi years Rp 2,7 triliun. Alokasi ini cukup membanggakan masyarakat Habornas, karena Habornas tidak akan terisolir lagi. "Sisa jalan rusak kami harapkan bisa dicicil pembangunannya mulai tahun 2024 ke depan. Akan tetapi, pelaksanaan ruas Parsoburan – Batas Labura sepanjang 7,2 km dibatalkan," ungkapnya.
Kepada wartawan Parasman merinci kondisi ke 4 ruas jalan provinsi dimaksud tersebut.
1. Ruas jalan Silimbat- Parsonuran,
setelah beralih status dari jalan kabupaten menjadi jalan provinsi jalan ini sudah diaspal oleh provinsi, akan tetapi karena tidak pernah dirawat maka jalan ini mengalami kerusakan sepanjang 20 Km.
2. Ruas jalan Parsoburan batas Labuhanbatu Utara.
Pembangunan ruas jalan provinsi ini dihentikan pada tahun 1998, jalan tanah dan jembatan permanen sudah selesai, dan ditinggalkan. Setelah dihentikan kemudian pembangunannya dicicil, terakhir pada tahun 2022 sepanjang 4 km, sisanya 7,2 km lagi belum diaspal.
3. Ruas jalan Parsoburan - Janji Maria, selama 30 tahun jadi jalan provinsi , sepanjang 16 km kondisinya sangat mengenaskan dan hancur lebur. Mulai dari titik Desa Lumban Rau Barat sampai ke Borbor sepanjang 5 km, dari Borbor ke Desa Pangururan 3 km. Bahkan ruas Pangururan sampai ke Janji Maria sepanjang 8 km., masih jalan tanah yang belum pernah diaspal sejak dibuka.
"Kami sudah mengurus pembangunan jalan dari Desa Lumban Rau Barat ke Borbor sepanjang 5 km, yaitu dana Inpres No.3/2023 atau dikenal dengan dana IJEDA dan sudah mendapat persetujuan dari Ditjen Bina Marga, akan tetapi belum dilaksanakan oleh Balai Besar Ditjen Bina Marga Sumut," ungkapnya.
4. Ruas jalan Borbor - batas Taput.
Jalan ini belum pernah diaspal sejak dibuka, dan saat ini mengalami kehancuran yang parah.
Ruas jalan provinsi Silimbat-Parsoburan-Batas Labura kata Parasman adalah jalan konektivitas yang menghubungkan Kabupaten Toba dengan Kabupaten Labuhan Batu Utara, dapat menghemat jarak sepanjang 125 km tujuan Danau Toba, untuk warga yang berasal dari Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Kabupaten Labuhanbatu dan dari Provinsi Riau.
Ruas jalan ini juga sangat diperlukan untuk mengangkut hasil kebun sawit, karet, kopi, kemenyaan, jeruk dan lainnya. Khusus untuk komoditi sawit dengan kapasitas produksi 30 ton per hari harus diangkut ke Pematangsiantar dengan jarak 200 Km, sementara apabila jalannya sudah tembus PKS terdekat hanya 12,5 km. Sehingga inefesiensi pengangkutan hasil komoditi kelapa sawit yang merugikan masyarakat bisa mencapai Rp.500 per kg. Pada musim hujan jalan tanah ini tidak bisa dilewati. Masyarakat selalu bergotong royong, bahkan menyewa alat berat untuk memperbaiki jalan agar bisa mengantar sawit dan hasil pertanian lainnya.
Menurut Parasman, Pj Gubernur Agus Fatoni sudah membalas WhatsApp tersebut dan akan membicarakannya kemudian bersama Forpemas dan Dinas terkait. (**)
Tanjungmorawa (harianSIB.com)Seorang anggota TNI tewas mengenaskan digilas truk kontainer saat melintas di jalan tikungan Jalinsum Dusun III
Binjai (harianSIB.com)Puluhan mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Indonesia Raya (AMR), berunjuk rasa di depan kantor PLN Binjai, di Jalan T Am
Sergai (harianSIB.com)Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Serdangbedagai (Sergai) tengah menindaklanjuti laporan dugaan kasus penipu
Medan (harianSIB.com)PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) menegaskan, informasi terkait program berbagi saldo EToll gratis yang beredar di