Karo (harianSIB.com)
Kadis Pertanian (Kadistan) Kabupaten Karo, Ir
Metehsa Purba menghimbau para petani wortel agar memilih bibit wortel yang jelas varietasnya.
"Jikalau bibit wortel yang tidak jelas varietasnya, tentu produksinya tidak maksimal dan berdampak merugikan petani," ujar Kadistan.
Hal itu disampaikannya menanggapi statement (pernyataan) anggota DPRD Sumut, Salmon Sagala terkait beredarnya benih palsu wortel, kepada harianSIB.com melalui WA, Selasa (30/4/2024).
Disebutkan, varietas wortel di Karo adalah Varietas Gundaling dan sudah didaftar dan dilepas sebagai varietas unggul nasional oleh Kementerian Pertanian melalui kantor Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP).
Menurutnya, Varietas Gundaling nilai jualnya tinggi, warna oranye cerah, bentuk panjang mulai pangkal sampai unjung umbi hampir sama dan empulur atau tulang tengah buah sangat lembut ( tidak berurat) sehingga bisa dikonsumsi langsung dan rasanya sedikit manis, berbeda dengan wortel lainnya yang tulang tengah keras dan rasanya kurang enak.
Ditanya terkait kerugian petani karena menggunakan bibit wortel yang varietasnya tidak jelas, katanya tidak ada ganti rugi. Karena tidak ada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku untuk mengganti rugi kepada petani.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pihaknya mensosialisasikan pengenalan benih lokal kepada petani dan melaksanakan pembinaan yang intensif terhadap penangkar terutama teknologi benih, mulai budidaya sampai pasca panennya dengan pengawasan dari UPT sertifikasi Benih Hortikultura Provinsi Sumatera Utara.
Dan hal yang terpenting, katanya, pengawasan peredaran benih yang lebih ketat di Kabupaten Karo oleh pengawas benih tanaman UPT Sertifikasi Benih TPH Dinas Ketapang TPH Provinsi Sumatera Utara dengan Dinas Pertanian Karo dengan melakukan pengawasan secara berkala dan insidensil.
Lebih lanjut dikatakan, apabila masyarakat menemukan benih wortel yang mencurigakan, segera melaporkannya kepada Dinas Pertanian Karo agar dapat ditindaklanjuti bersama UPT sertifikasi Benih Hortikultura Provinsi Sumatera Utara sebagai instansi primer pengawas benih beredar untuk diinvestigasi.
Sementara itu Kapolres Tanah Karo melalui PLT Kasie Humas, Aiptu Budi Sastra mengatakan pihaknya belum ada menerima laporan dugaan penyelundupan bibit wortel yang tidak jelas varietasnya yang beredar di pasaran.(*)
