Pasien JKN diminta beli obat di luar faskes saat berobat baru-baru ini di salah satu faskes di wilayah Kota Sibolga.
Menanggapi hal ini, Kepala BPJS Kes Sibolga Rita Masyita Ridwan dalam rilis, Senin (25/3) mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan audiensi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sibolga yang juga di hadiri oleh Kepala Puskesmas Sibolga Sambas guna memastikan "janji layanan" yang menjadi komitmen dari setiap fasilitas kesehatan (Faskes) untuk mendukung transformasi mutu layanan yang diberikan kepada peserta JKN.
“Tidak ada lagi yang namanya ribet administrasi dan diskriminasi pelayanan karena semua peserta JKN memiliki hak yang sama dalam memperoleh pelayanan kesehatan," katanya seraya menambahkan jika mendapatkan pelayanan yang tidak adil mohon menyampaikan pengaduan melalui Aplikasi Mobile JKN atau Care Center 165.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Sibolga dr Hotma Nauli Hutagalung saat menerima audensi di ruang kerjanya di Kantor Dinkes Sibolga di Jalan Dr Ferdinan Lumbantobing Sibolga mengatakan, siap mendukung pelaksanaan janji layanan di seluruh faskes di wilayah Sibolga.
Seharusnya, kata Hotma peserta JKN tidak boleh diminta membeli obat di luar faskes.
Menurutnya, pengadaan obat di Dinas Kesehatan dilakukan perpaket atau satu kali pemesanan pertahun dengan mekanisme Rancangan Kebutuhan Obat (RKO) sehingga tidak bisa dipastikan 100% menjawab kebutuhan.
"Ada kemungkinan dipertengahan tahun terjadi pola penyakit yang berbeda maka konsumsi obat bisa meningkat dan mengakibatkan menipisnya ketersediaan obat," katanya.
Kedepannya untuk obat yang kosong akan segera diadakan, pelayanan yang diberikan tidak boleh dibawah standar mutu layanan dan memperkuat kolaborasi bersama demi peningkatan mutu layanan yang lebih berkualitas. (**)
