Minggu, 20 April 2025

BPN Simalungun Optimis Selesaikan PTSL untuk 9.000 Ha Tahun 2024

Redaksi - Senin, 25 Maret 2024 19:27 WIB
595 view
BPN Simalungun Optimis Selesaikan PTSL untuk 9.000 Ha Tahun 2024
(f: hamzah/mistar)
Kantor Badan Pertahanan Nasional (BPN) Kabupaten Simalungun. 
Pematangsiantar (SIB)
Di tahun 2024, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Simalungun mendapatkan target untuk program Pendaftaran Tanah Sistimatis Lengkap (PTSL) sebanyak 9.000 hektare untuk sertifikat dan 6.500 hektare untuk pemetaan bidang tanah menggunakan pemotretan udara menggunakan pesawat udara nirawak.
Hal tersebut diungkapkan Kepala BPN Kabupaten Simalungun Drs Moren Naibaho MSi melalui Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran, Pangasian Hatigoran Sirait SKom kepada SIB, baru-baru ini di Jalan Asahan Kota Pematangsiantar.
Menurutnya, program PTSL tahun ini mengunakan sistem pengukuran menggunakan pesawat nirawak, sehingga berbeda dengan tahun sebelumnya dimana untuk pengukuran bidang tanah hanya menggunakan alat ukur meter biasa.
“Sejak tahun 2023 dengan adanya kebijakan dari Kementerian BPN/ATR, bahwa pengukuran itu diawali dengan pengambilan citra menggunakan Puna, yang dikerjakan pihak ketiga. Setelah itu selesai barulah dilakukan penggambaran bidangnya dan citra yang didapat Puna,” katanya.
Untuk target PTSL untuk 9.000 hektare (bidang tanah) itu, dalam hal ini berkas yang berhasil dikumpulkan tim sebanyak 2.207. Pihaknya optimis paling tidak untuk pemberkasannya sudah terkumpul di awal bulan Oktober dan akan dilanjutkan untuk proses selanjutnya.
Sementara itu untuk nagori/desa yang menjadi lokasi Pendaftaran Tanah Sistimatis Lengkap (PTSL) di Kabupaten Simalungun sebanyak 128 Nagori.
"Kami sangat mengapresiasi dukungan dan perhatian para pangulu yang aktif mengikutsertakan daerahnya dalam program PTSL. Para pangulu/lurah dari nagori lainnya diminta ikut serta dalam program strategis nasional tersebut untuk tanah-tanah masyarakatnya yang belum bersertifikat dan Bupati Simalungun sendiri saat ini sangat mendukung program PTSL," ujar Pangasian Sirait.
Tantangan yang dihadapi saat ini, lanjut Sirait adalah bahwa untuk menjadikan peta-peta bidang tanah ini menjadi sertifikat adalah masalah surat tanah/warisan-warisan yang belum terbagi sehingga menjadi sulit.
Kendala berikutnya juga ada ditemukan saat turun ke lokasi belum adanya kesepakatan tentang masalah batas khususnya di areal-areal pertanian atausawah.
“Kita optimis dengan target pensertifikatan tanah dalam program PTSL yang diberikan kepada BPN Simalungun tahun 2024 ini sebanyak 9.000 hektare akan selesai tahun ini juga dan akan diserahkan kepada masyarakat secara bertahap,” kata Sirait. (**)



SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru