Seorang warga Lansia di Nagori Manik Hataran Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun mengaku kecewa dengan kinerja Gamot Dusun I Nagori Manik Hataran yang dinilai tidak peduli dengan masyarakat. Pasalnya, akibat kinerja gamot itu, warga Lansia itu tidak bisa mendapatkan beras bantuan pemerintah pusat di Kantor Pos.
Keluhan itu diungkapkan seorang nenek, Tiarma Rajagukguk (86) didampingi F Simanjuntak kepada SIB, Kamis (21/3). Tiarma Rajagukguk mengaku kesal lantaran Gamot Dusun I tidak memberikan undangan untuk mengambil bantuan beras tahap 2 ke Kantor Pos. Padahal, Tiarma Rajagukguk termasuk penerima bantuan pemerintah pusat tersebut.
"Sampai hari ini tidak ada diberikan undangan untuk pengambilan beras ke Kantor Pos, padahal penerima yang lain sudah selesai mengambil berasnya," keluh Tiarma.
Sang nenek juga mengakui tidak mengetahui kenapa Gamot Dusun I Manik Hataran tidak memberikan undangan untuk mengambil beras itu, padahal, undangan untuk mengambil bantuan tahap 1 masih diberikan.
Kekesalannya makin tinggi saat Tiarma didampingi keluarga mendatangi Kantor Pos untuk mengambil beras. Pihak Kantor Pos mengatakan beras bantuan pemerintah pusat sudah dikembalikan karena diambil hingga batas waktu lewat.
“Kami berharap agar ke depan pemerintah Nagori Manik Hataran bisa lebih peduli dengan kondisi masyarakatnya. Apalagi warga yang sudah Lansia seperti ibu saya Tiarma Rajagukguk (86)," kata F Simanjuntak kesal.
Terpisah, Kasi Kesos Juli saat dikonfirmasi mengatakan bahwa batas akhir pengambilan bantuan beras ke Kantor Pos paling lama tiga minggu. Lewat dari waktu itu beras itu akan dikembalikan pihak Kantor Pos. “Kemudian soal undangan, langsung ditanyakan saja ke gamot, Sekdes maupun pangulu,” katanya. (**)
