Lapas Rantauprapat Razia Kamar Hunian dan Tes Urine WBP

Rantauprapat (SIB)

Pihak pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Rantauprapat merazia kamar hunian Wisma Diponegoro (Blok D) di Lapas tersebut, Senin (11/3) malam.

Razia yang dikoordinir Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Dimas Eka Putra, itu dalam upaya membersihkan kamar hunian dari Halinar (Handphone, Pungli, Narkoba) dalam memasuki bulan suci ramadan 1445 H.

"Razia tersebut dilaksanakan dengan tujuan agar tidak ada benda terlarang, memberantas barang-barang terlarang dan berbahaya di dalam kamar hunian Lapas. Juga untuk meningkatkan kewaspadaan terkait deteksi dini keamanan dan ketertiban di Lapas serta memastikan kondisi Lapas dalam keadaan aman dan kondusif," kata Kalapas Rantauprapat, Herliadi, kepada wartawan.

Kalapas menyebut razia ini sengaja dilakukan untuk mendeteksi gangguan keamanan dan ketertiban (Kamtib) warga binaan, mencegah peredaran Handphone, mencegah peredaran Narkoba dan benda terlarang lainnya serta memastikan keadaan di dalam kamar hunian aman.

“Ini salah satu upaya kami di bulan ramadan sebagai langkah preventif deteksi dini terhadap gangguan Kamtib, dan pencegahan peredaran Handphone, Narkoba dan benda terlarang lainnya serta memastikan keadaan di dalam kamar hunian tetap aman," sebutnya.

Dia memastikan jika ada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang terindikasi menggunakan Narkoba, akan dibawa ke ranah hukum, atau diserahkan ke aparat kepolisian.

Kalapas juga menyampaikan kepada jajarannya agar melakukan razia sesuai SOP, bersikap sopan serta humanis.

Selain melakukan razia, pihak Lapas ini juga melaksanakan tes urine terhadap 3 WBP yang dicurigai. Urine diperiksa dr Nova Minta Ito Napitupulu dan dr Dwi Astuti Manullang, dokter penanggungjawab di Klinik Lapas Rantauprapat. Namun hasil tes urine ketiga WBP, negatif.

“Ya, setelah diperiksa petugas medis Lapas Rantauprapat, diperoleh hasil dari ketiga warga binaan yang dites urine, semua negatif. Sedangkan 2 Handphone dan benda lain yang disita akan ditindaklanjuti untuk dimusnahkan," kata Dimas Eka Putra. (**)