Trotoar Alun-alun Kota Pematangsiantar Dijadikan Lapak PKL

Pematangsiantar (SIB)

Trotoar di sisi sebelah kiri Lapangan Adam Malik Kota Pematangsiantar beberapa tahun terakhir ini telah dijadikan sebagai lapak berjualan para pedagang kaki lima (PKL). Kondisi itu tampaknya mengganggu banyak warga yang ingin menikmati fasilitas umum (Fasum) tersebut.

Pantauan SIB di lokasi Alun-alun Pematangsiantar, Senin (11/3), beberapa pedagang tampak menutup sebagian trotoar seperti pedagang jagung bakar, yang mendirikan tenda dan menyusun bangku dan meja untuk pembeli dagangannya. Mereka seakan tak peduli dengan kepentingan banyak orang.

Seorang warga Pematangsiantar, Dinas Syaiful Nasution saat ditemui seusai jogging, Senin (11/3) sore di Lapangan Adam Malik mengaku miris melihat kondisi tersebut.

Dia bahkan menyangkan sikap instansi terkait yang terkesan membiarkan para pedagang untuk berjualan di atas trotoar. Menurutnya, trotoar seharusnya bisa dinikmati seluruh pejalan kaki, bukan malah jadi sebagai lapak berjualan.

Warga lainnya, Syamsuddin juga merasa kesal dengan sikap para pedangan yang semena-mena menguasai trotoar di Alun-alun Kota Pematangsiantar itu. Dia mengatakan, kondisi ini tak bisa dibiarkan, jika Kota Pematangsiantar mau dijadikan kota destinasi.

"Seharusnya kalau berdagang itu harus tertib. Jangan di trotoar, itu sama saja mereka merampas hak orang banyak. Pemko harus tegas, semoga hal seperti ini jangan dibiarkan berlama-lama," pungkasnya.

Sementara, Sekretaris Satpol PP Kota Pematangsiantar, Mangaraja Nababan kepada SIB hanya mengatakan memang tidak diperbolehkan trotoar di seputaran Alun-alun Kota Pematangsiantar jadi lapak jualan. "Memang gak bisa di sana jualan bang," kata pria yang akrab dipanggil Raja itu. (**)