Kalangan masyarakat Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun menyatakan akan mendukung pasangan Capres-Cawapres maupun Caleg dari partai yang pro terhadap pemekaran Kabupaten Simalungun.
"Siapa calon Presiden dan DPR yang ikut bertarung di Pemilu 2024 dan mendukung pemekaran daerah, salah satunya pemekaran Simalungun, itu yang kami dukung. Kami siap memenangkannya," kata sejumlah warga Kecamatan Purba di antaranya Hardi Purba, Pendri Haloho dan Josep Saragih, Senin (29/1) yang ditemui secara terpisah.
"Yang tidak mendukung pemekaran, tidak akan didukung. Itu jelas saya katakan, sebelum Pilpres dan Pileg digelar," kata Hardi menjawab SIB, soal bagaimana kalau ada Caleg yang tidak mendukung pemekaran Simalungun.
Menurut kalangan warga itu, pemekaran Simalungun harus terealisasi usai Pemilu 2024. Jika tidak, maka Kabupaten Simalungun yang potensial di bidang pertanian hortikultura ini akan tertinggal dengan kabupaten lain. Sebab, jalan rusak tidak akan tuntas, karena wilayah Simalungun sangat luas.
"Kalau pemekaran tak kunjung terwujud, akan banyak desa-desa di Simalungun terus tertinggal dan sulit dijangkau. Pasalnya, Simalungun yang begitu luas dan jalan desanya masih banyak hancur-hancuran," sebut Hardi.
Demikian juga dikatakan Pendri dan Josep. Menurut mereka, jika pemekaran tak terjadi, masyarakat Simalungun secara khusus di pedesaan akan semakin lama 'menikmati' ketertinggalan ataupun jalan-jalan rusak. Itu terjadi karena APBD Simalungun tidak cukup membangun 32 kecamatan dan ratusan desa dan ribuan dusun.
"Tapi kalau sudah mekar, mungkin satu kabupaten hanya memiliki 16 kecamatan. Tentu, sudah lebih gampang dijangkau Pemdanya. Kalau soal PAD-nya, akan menyesuaikan dikemudian hari. Sebab, Simalungun kaya sumber daya alam," ucap Pendri.
"Oleh karenanya, siapa calon Presiden dan DPR yang mendukung pemekaran Kabupaten Simalungun menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Simalungun (kabupaten induk) dan Kabupaten Simalungun Hataran (daerah otonomi baru), itu yang akan didukung," cetus warga itu. (**)