Kadiv Sosdiklih, Parmas dan SDM KPU Nias Barat (Nisbar) Soziduhu Gulo mengimbau seluruh anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk menjaga netralitas selama bertugas.
"Teman-teman KPPS sebagai petugas inti pelaksanaan pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang, jangan sampai terindikasi memihak kepada salah satu pasangan calon (paslon). Harus benar-benar netral," kata Sozi saat menyampaikan modul pelatihan pada bimtek tata kerja, kode etik, perhitungan suara, tahapan pemungutan serta penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) untuk KPPS pada pemilihan umum tahun 2024 di Tokosa Hall, (25/1/2024).
Dikatakannya, petugas KPPS sangat penting tetap netral selama masa kampanye politik, untuk menjaga integritas dan kepercayaan dalam proses demokrasi.
"Kemurnian suara masyarakat pada pemilu serentak 14 Februari 2024 tertuang dalam Tempat Pemungutan Suara (TPS). Petugas KPPS menjadi pihak yang terdepan dalam menjaga suara rakyat tersebut," katanya.
Seluruh KPPS, lanjutnya, harus bekerja dengan jujur, adil, netral, independen sehingga suara-suara rakyat yang disalurkan di TPS pada hari pencoblosan harus dijaga dengan sebaik mungkin.
Kadiv Teknis Penyelenggara Pemilu Yulianus Gulo mengingatkan petugas KPPS tidak lalai dan mengabaikan tugas yang dipercayakan. Terlebih dalam melayani masyarakat saat akan memilih.
"Petugas KPPS harus memastikan pemilih mendapatkan haknya untuk memilih serta menggunakan hak pilihnya hanya satu kali. Bila ada rekan, kerabat keluarga atau pejabat yang akan mencoblos di TPS saudara bertugas, jangan coba-coba memberikan pelayanan khusus, apalagi mendahului mereka untuk mencoblos tanpa mematuhi antrean. Apalagi memperbolehkan foto memfoto pihannya. Artinya, siapa pun itu, alat komunikasi tidak diperbolehkan masuk ke bilik suara. Kawan tetap kawan, tapi curiga tetap harus demi menjaga netralitas kita dalam mengemban tugas," ujar Yulianus.
Dikatakannya, bersikap netral adalah kunci untuk menjaga keadilan dan kesetaraan bagi semua pihak yang terlibat dalam pemilu. (*)